KETIK, LUMAJANG – Sukesnya pagelaran Segoro Topeng di Pantai Watu Pecak Lumajang, Minggu (25/6/2023) harus dievaluasi secara mendasar agar dampaknya positif bagi Kabupaten Lumajang. Hal ini disampaikan Ketua Kadin Lumajang, Agus Setiawan, Jumat (30/6/2023).
Menurut Agus Setiawan, Segoro Topeng yang merupakan bagian dari South Beach Festival, tidak boleh sama dengan even lokal lainnya, karena event Segoro Topeng tersebut merupakan event yang ditujukan untuk promo wisata.
"Kalau hanya mendatangkan orang lokal berjumlah ribuan, itu sebenarnya hal biasa. Tapi seharusnya yang diincar atau didatangkan adalah wisatawan dari berbagi daerah, termasuk wisatawan asing," ujarnya.
Bila mereka datang, lanjut Agus, ada dampak ekonominya. Misalnya ada peningkatan hunian hotel, rumah makan di Lumajang jadi ramai dan orang bisa menginap di Lumajang sebelum even tersebut.
Menurut Agus kalau sekedar mendatangkan orang lokal, mungkin cukup mendatangkan Orkes Melayu Palapa atau Adela.
"Kalau hanya ingin ramai saja, lebih mudah bikinnya, tapi kemudian even tersebut tidak bisa menjadi icon wisata Lumajang," katanya.
Agus Setiawan mengingatkan Jember dan Banyuwangi sudah memiliki event iconik. Yakni Gandrung Sewu dan Jember Fashion Carnival yang sudah terbukti mendatangkan turis asing.
"Secara keseluruhan saya mengapresiasi even Segoro Topeng. Masukan ini saya sampaikan agar ke depan bisa lebih banyak mendatangkan wisatawan luar daerah ke Lumajang," harapnya.
Agus Setiawan SE, Ketua Kadin Lumajang (Foto : Abdul Fatah / Ketik.co.id)
Tak hanya itu, Agus Setiawan menyebut penataan parkir kendaraan dan sarana lainnya harus dilengkapi agar wisatawan yang datang merasa nyaman dengan pelaksanaan even tersebut.
Agus Setiawan menyinggung mengenai target market pariwisata dari even yang digelar.
"Jika target marketnya wisatawan luar kota atau wisatawan luar negeri maka even pariwisata harus dikemas jauh lebih baik lagi. Promosinya juga harus lebih gencar dan menyasar target wisatawan yang ingin didatangkan," papar Agus Setiawan. (*)