KETIK, SITUBONDO – Momentum peringatan Hari Kartini, dokter dan pegawai serta perawat perempuan di Rumah Sakit Umum Daerah Besuki, Kabupaten Situbondo melayani pasien memakai kebaya lengkap dengan kerudung, Senin (22/4/2024).
“Hari ini sengaja karyawan, perawat hingga dokter perempuan mengenakan kebaya. Hal ini dilakukan untuk mengenang dan menghormati jasa Ibu Kartini yang telah memperjuangkan emansipasi perempuan," kata Direktur RSUD Besuki dr H Imam Hariyono.
Dokter yang bertugas di poli anak, sambung dr Imam Hariyono, tidak merasa canggung saat melayani pasien, walapun mereka berbusana ala perempuan tempoe doloe.
“Para pengunjung dan pasien semula merasa heran dengan busana yang dikenakan dokter, perawat dan pegawai rumah sakit. Namun, saat diberitahu perawat dan dokter menggunakan baju kebaya, untuk memperingati hari Kartini, baru mereka paham,” tuturnya.
Menurut Imam, mengenakan pakaian kebaya saat memperingati Hari Kartini tahun ini sebagai bentuk penghargaan kepada para pahlawan wanita, terutama Raden Ajeng Kartini.
“Dokter, perawat dan karyawan perempuan di RSUD Besuki, tidak boleh melupakan jasa-jasa Ibu Kartini yang telah memperjuangakan kesamaan hak dan martabat kaum perempuan agar sejajar dengan kaum laki-laki,” katanya.
Di samping itu, sambung dr Imam Hariyono, perjuangan Ibu Kartini untuk memperoleh kebebasan, otonomi, dan persamaan hukum sebagai bagian dari gerakan yang lebih luas.
"Teman-teman wanita kita justru sangat mendukung hal ini dan sangat antusias sehingga saat memberikan pelayanan kepada pasien juga mereka menggunakan pakaian serba kabaya," pungkasnya.
Seorang keluarga pasien anak rawat inap, mengaku terkejut dengan cara berpakaian dari sejumlah dokter dan perawat perempuan di RSUD Besuki tersebut.
“Awalnya saya kaget melihat para dokter dan perawat perempuan yang menggunakan kebaya. Tapi, setelah diamati dokter dan perawat perempuan terlihat lebih angun,” jelasnya. (*)