KETIK, JEMBER – Harga gabah di Kabupaten Jember dalam sepekan terakhir terus merangkak naik. Kini harga gabah kering panen menyentuh angka Rp 6.800 - 7.000 per kilogram.
Kenaikan harga gabah ini diperkirakan karena cuaca ekstrim, kekeringan berkepanjangan dan kesulitan mendapatkan pupuk subsidi. Akibatnya produktivitas padi menurun.
Belum lagi banyak sawah yang diserang organisme pengganggu tanaman seperti hama wereng.
Jumantoro, Ketua Asosiasi Petani Pangan Indonesia (APPI) Jatim, mengatakan kenaikan harga gabah bukan kabar yang menggembirakan bagi para petani.
"Bukan untung. Karena biaya produksi tinggi tapi produktivitas turun, cuaca ekstrim dan kebijakan pemerintah tentang pupuk subsidi yang tidak mendukung," ujarnya.
Disamping itu, anggota DPRD Komisi B David Handoko Seto, menuturkan tidak menutup kemungkinan kenaikan harga gabah dapat mengganggu stabilitas ketahanan pangan.
"Ada hal yang lain terdampak. Yang modal beli gabah mereka sangat berat. Pasti kedepannya juga akan diikuti dengan kenaikan harga beras," ungkap David.(*)