KETIK, JAKARTA – Anak-anak yang sehat, berpendidikan baik, dan dapat beradaptasi dengan baik merupakan penentu tercapainya Indonesia Emas pada tahun 2045.
Kegagalan untuk berinvestasi untuk anak-anak sekarang akan berakibat pada hilangnya peluang yang mungkin tidak akan terbuka lagi, jika dilewatkan Indonesia akan menjadi tua sebelum sejahtera.
Direktur Kerja Sama Regional dan Multilateral Kementerian Investasi/BKPM Fajar Usman menjelaskan pilar pembangunan Indonesia Emas 2045 adalah pembangunan manusia, pembanguna ekonomi yang berkelanjutan, pemerataan pembangunan, pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan.
"Beberapa hal yang menjadi tantangan sumber daya manusia Indonesia antara lain, masalah aksesibilitas dan kualitas pendidikan. Aksesibilitas ini mencakup tingkat partisipasi yang masih rendah," terangnya pada Economist Gathering kanal Youtube INDEF Senin (29/7/2024).
Fajar menjelaskan investasi kali ini harus sejalan dengan target Indonesia Emas 2045, misalnya investasi dalam sektor nutrisi anak, sektor kesehatan yang banyak melibatkan generasi muda.
"Isu-isu yang ada dalam rangka peningkatan peran anak generasi muda dalam mendorong investasi menuju Indonesia Emas ini terutama terkait kesehatan dan nutrisi anak, pendidikan, dan perlindungan anak dan lingkungan serta keberlanjutan," terangnya.
Untuk mengantisipasi terjadinya bonus Demografi pada tahun 2030, Fajar menjelaskan besarnya potensi demografi perlu dimanfaatkan setiap negara dengan kebijakan yang terarah.
Berdasarkan tipologi bonus demografi yang dibangun world bank, Indonesia menjadi negara yang berada pada tahap awal bonus demografi.
"Kondisi ini merupakan kesempatan besar bagi Indonesia dengan didukung kebijakan pembangunan SDM pada sektor kesehatan, pendidikan dan ketenagakerjaan," terangnya.
Demi mendukung Indonesia Emas 2045, Kementerian Investasi dan BKPM akan terus mendorong peran generasi muda untuk semakin memudahkan perizinan perusahaan.
"Kementerian Investasi dan BKPM berada dalam posisi mendorong dan mendukung peran anak atau generasi muda untuk terciptanya Indonesia Emas 2045, serta memastikan perizinan perusahaan dan mendukung program-program pemerintah untuk peran generasi aktif untuk siklus ekonomi," pungkas Fajar. (*)
