KETIK, MALANG – Musim kemarau panjang berdampak pada meningkatnya kasus kebakaran di Kota Malang. Diketahui dari Kepala UPT Pemadam Kebakaran Kota Malang, Agus Subekti bahwa hingga 17 Oktober 2023 kemarin telah ada 26 kasus kebakaran di Kota Malang.
Kasus tersebut menyebar di lima kecamatan akibat panas yang berkepanjangan.
"Selama ini, di bulan Oktober sudah 26 kali terjadi kebakaran. Kejadiannya menyebar di lima kecamatan di Kota Malang. Kebanyakan disebabkan musim kemarau dan panas berkepanjangan banyak lahan yang terbakar," ungkap Agus, Jumat (20/10/2023).
Agus menjelaskan, salah satu daerah yang sempat mengalami kebakaran terjadi di lahan yang berada di Lesanpuro. Lahan tersebut tiba-tiba terbakar dan berhasil mendapatkan penanganan dari Damkar Kota Malang.
"Di Lesanpuro itu tidak ada yang bakar-bakar tapi sudah terbakar karena panas. Kalau tidak segera kita tangani, bisa meluas. Kemarin ada berapa hektar yang sudah terbakar, kalau kita terlambat penanganannya akan sulit jika masuk ke perumahan," jelasnya.
Ia pun meminta masyarakat untuk tetap berhati-hati. Apabila warga melakukan pembakaran sampah, harus dipastikan api telah padam sebelum meninggalkan lokasi. Hal tersebut bertujuan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kebakaran.
"Kita setiap kali memadamkan api di lokasi kebakaran, kita sosialisasi kepada masyarakat di sana. Kalau bisa untuk pembakaran sampah itu ditunggu, jangan sampai ditinggal. Kalau ditinggal pas sudah padam ya tidak apa-apa. Tapi kalau masih menyala terus ditinggal, risikonya dia yang bermasalah dan bisa dipidanakan," tegasnya.
Agus juga menyampaikan penanganan dalam memadamkan api secara mandiri. Apabila api masih kecil dan tidak membesar, masyarakat dapat memadamkan secara mandiri dengan peralatan yang ada. Salah satunya dengan menggunakan handuk maupun selimut yang telah dibasahi dengan air.
"Lalu antisipasi untuk cara penanganan secara mandiri. Api kecil bisa ditangani, supaya tidak sampai membesar. Banyak sekarang yang sudah seperti itu, akhirnya mengurangi intensitas kita untuk memadamkan lahan yang apinya masih kecil," ujar Agus.(*)