KETIK, BATU – Kejaksaan Negeri (Kejari) Batu telah menetapkan dua tersangka dalam kasus korupsi pembangunan Puskesmas Bumiaji Kota Batu tahun 2021. Kendati demikian, Kejari Batu terus melakukan pendalaman untuk menemukan kemungkinan tersangka baru, terutama tersangka dari pihak pemerintah.
"Itu nanti menunggu pendalaman dari penyidik karena juga masih menunggu kerugian keuangan negara dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang belum keluar," kata Kasi Intel Kejari Batu, Mohammad Januar Ferdian, Jumat (13/10/2023).
Januar menjelaskan, sejauh ini Kejari Batu telah memeriksa 27 orang saksi dalam kasus korupsi yang merugikan negara sebesar Rp 300 juta tersebut.
Sedangkan, untuk menetapkan tersangka baru, pihaknya nanti akan mencermati hasil penyidik terkait pendalaman dari hasil perhitungan BPKP.
"Nanti kita juga melihat dari penyidik terkait pendalaman dari hasil perhitungan BPKP, siapa nanti yang akan bertanggung jawab lagi. Dilihat dulu hasil pendalaman penyidik. dan nanti secara berkala kita publish," terangnya.
Sebelumnya, Kejari Batu menetapkan dua orang tersangka dugaan tindak pidana korupsi pembangunan gedung Puskesmas Bumiaji pada Dinas Kesehatan Kota Batu tahun anggaran 2021.
Kedua tersangka yaitu, ADP yang merupakan Direktur CV Pelaksana Pekerjaan dan DA, Direktur CV Konsultan Pengawas.
Tersangka ADP selaku pelaksana pekerjaan disangka melakukan perbuatan melawan hukum dalam pembangunan Puskesmas Bumiaji dengan tidak melibatkan Ahli K3 dan Ahli Bangunan.
"Tersangka ADP melakukan pekerjaan pembangunan Puskesmas Bumiaji tidak sesuai spesifikasi. Sedangkan, tersangka DA selaku Konsultan Pengawas tidak mengerjakan pekerjaan konsultan pengawas sebagaimana mestinya," tandasnya.(*)
