KETIK, SURABAYA – Pemkot Surabaya berkomitmen penuh dalam menghidupkan wisata heritage di kawasan kota lama. Proses revitalisasi dilakukan oleh Pemkot Surabaya di kawasan Pecinan dan Eropa. Kedua zona wisata yang berdekatan ini tengah di kebut revitalisasinya.
Mulai dari wisata kuliner khas Pecinan melalui kegiatan Kya-Kya Rebon yang sudah dibuka sejak tahun 2023, lalu dipercantik dengan pemasangan papan nama toko bahasa Mandarin, serta dekorasi untuk menguatkan nuansa Chinatown.
Dalam upaya tersebut, DPRD Surabaya mengapresiasi mengenai upaya penambahan destinasi wisata di Kota Surabaya tersebut.
Wakil Ketua DPRD Surabaya A. Hermas Thoni menjelaskan yang terpenting dari wisata ini adalah tema, karena menggambarkan kisah sejarah.
"Harus jelas kota tua digambarkan seperti apa, kalau Kampung Eropa tentunya bernuansa tematik, sehingga nyambung dengan kondisi sejarah," jelasnya pada Selasa, (23/1/2024).
Menurut politisi Gerindra ini, seharusnya tak hanya menggandeng sejarawan dan arsitektur, tetapi juga melibatkan sosiolog agar memastikan kawasan yang didesain sesuai.
"Karena kaitannya dengan orang di satu tempat, jadi orang datang akan terframming seperti apa, itu lebih penting," jelasnya.
Menurut Thony, seringkali mendesain bangunan yang pengunjung hanya mengunjunginya sekali, tidak kembali lagi. Jadi konsep matang perlu dipikirkan agar kawasan tersebut tidak hanya ramai di awal saja.
"Secara sosiologis rasa di kawasan itu tidak tertangkap oleh mereka (pengunjung), jadi datang di sini tidak sekedar tempat makanan tapi kesannya harus terbangun," terang Thony.
Thony menilai bahwa destinasi kota lama ini bakal menarik pengunjung yang besar, tak hanya mengulas kehidupan sejarah, tetapi membangun semangat berjuangnya.
"Surabaya potensinya kuat sekali, apalagi menyangkut kehidupan masa lalu kesejarahannya. Tak hanya destinasi tapi membangun spirit masyarakat di kawasan tersebut. Terutama spirit juangnya," pungkas AH Thony. (*)