KETIK, BLITAR – Polres Blitar Kota telah meningkatkan status kasus dugaan penganiayaan terhadap M Keisa Anwar Alfairus (13), siswa MTs Plus Al Mahmud di Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, dari penyelidikan menjadi penyidikan. Keisa meninggal dunia pada 17 September 2024 setelah diduga dilempar kayu berpaku oleh gurunya.
Waka Polres Blitar Kota, Kompol I Gede Suartika, mengungkapkan bahwa pihaknya telah memeriksa 22 orang saksi terkait kasus ini, termasuk terduga pelaku.
“Kita sudah melakukan proses penyidikan, jadi bukan lagi penyelidikan. Sampai sekarang, kita sudah melakukan pemeriksaan terhadap 22 orang saksi,” ujar Gede, Senin, 7 Oktober 2024.
Sebelumnya, makam korban di TPU Desa Dadaplangu, Kecamatan Ponggok, dibongkar untuk proses autopsi oleh Polres Blitar Kota bersama Tim Medis RS Bhayangkara Kediri pada Jumat, 4 Oktober 2024.
Ekshumasi dilakukan guna mendapatkan keterangan lebih lanjut mengenai penyebab kematian Keisa.
“Seperti yang teman-teman ketahui, Jumat kemarin kita telah melakukan proses ekshumasi. Jadi sekarang, kita masih menunggu hasilnya,” tambah Gede.
Terkait penetapan tersangka, Gede menyatakan bahwa polisi belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut karena masih menunggu hasil autopsi.
“Saya belum bisa menyampaikan itu (penetapan tersangka), yang jelas kita masih menunggu hasil ekshumasi,” pungkasnya.
M Keisa Anwar Alfairus, siswa kelas 8 MTs Plus Al Mahmud, diduga meninggal dunia setelah dilempar kayu berpaku oleh salah satu ustaz di sekolahnya pada 15 September 2024.
Berdasarkan keterangan polisi, kejadian bermula saat ustaz tersebut melempar kayu berpaku ke arah sekelompok siswa yang sedang bermain badminton ketika waktu salat Duha telah tiba.
Nahas, kayu tersebut mengenai kepala Keisa. Ia sempat dilarikan ke RSUD Srengat Blitar dan kemudian dirujuk ke RSUD Kabupaten Kediri sebelum akhirnya meninggal dunia dua hari kemudian.
Namun, pihak yayasan sekolah menyatakan bahwa insiden ini merupakan sebuah ketidaksengajaan. Menurut pihak yayasan, ustaz tersebut sedang membersihkan area dan tak sengaja membuang kayu berpaku yang akhirnya mengenai Keisa.
Keterangan ini berbeda dengan temuan polisi, yang menyebutkan bahwa kayu berpaku sengaja dilempar ke arah kerumunan siswa.
Kasus ini terus berkembang, dan masyarakat kini menunggu hasil autopsi serta keputusan akhir terkait penetapan tersangka.(*)