KETIK, MALANG – Kampung Warna-Warni Jodipan hingga kini masih menjadi primadona bagi para wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kota Malang. Setiap harinya terdapat 200-400 turis yang datang, baik secara rombongan maupun berpasangan.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kota Malang, Agus Kodar menjelaskan para wisatawan tersebut senang dengan keramahan yang dihadirkan di dalam kampung.
"Kunjungannya ada 250-400 didominasi oleh wisatawan mancanegara, kalau wisatawan lokal hanya 10 persen. Wisatawan asing suka keramah tamahan, warga sangat peduli dan saling tegur sapa. Bangunan di sini kata mereka unik, kadang sampai betah di sini karena ramah-ramah," ujar Agus, Sabtu (28/10/2023).
Wisatawan yang datang didominasi oleh para penisunan dari berbagai negara di Eropa dan Asia. Foto-foto yang diunggah oleh para wisatawan mancanegara tersebut juga memicu rasa penasaran untuk datang ke Kampung Warna-Warni Jodipan.
"Biasanya foto yang diposting di media sosial membuat teman mereka penasaran. Dikiranya di Brazil, ternyata ada di Indonesia akhirnya mereka sekalian main ke sini. Rata-rata wisatawan asingnya pensiunan dari Belanda, Eropa, Asia yang kebanyakan dari Malaysia, Thailand, Singapura, sama Korea," lanjutnya.
Salah satu wisatawan dari Belanda yaitu Lisbeth dan Elly mengaku terpana dengan keindahan Kampung Warna-Warni Jodipan. Mereka dapat merasakan keramahan yang diberikan oleh setiap warga kapung yang dijumpai. Selain itu kebersihan Kampung Warna-Warni Jodipan juga menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka.
"Menurut kami pemandangan Kampung Warna-Warni Jodipan ini sangat indah dan kami suka sekali. Tidak hanya keindahan kampungnya saja, tapi orang-orang di sini sangat ramah," ujar Lisbeth.
Beberapa rombongan wisatawan dari Malaysia berfoto di Kampung Warna-Warni Jodipan. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)
Hal yang paling menarik perhatian mereka ialah mural-mural yang terpampang di setiap spot dan di rumah-rumah warga. Setelah berjelajah di Kota Malang, mereka akan melanjutkan peralanannya di Kali Baru dan Bali.
"Hal yang menurut kami paling menarik di sini, tentunya ada pada warna-warni di masing-masing rumah. Selain itu di sepanjang kampung ini juga sangan bersih, banyak mural di tembok yang sangat bagus, lukisan yang begitu artistik. Ya, saya sangat suka suasananya. Menurut saya mural dan reliefnya sangat unik," lanjutnya.
Tak hanya Lisbeth dan Elly, wisatawan lainnya juga menganggap bahwa Kampung Warna-Warni Jodipan sangatlah unik. Ia adalah Hamida, yang berkunjung bersama rombongan dari Malaysia. Hamida telah dua kali melakukan perjalanan di Pulau Jawa. Perjalanan pertama sempat ia lakukan beberapa tahun yang lalu di Bandung dan Jakarta.
"Saya sudah dua kali ke Jawa, tapi ke Kota Malang baru pertama kali ini. Kampung Warna-Warni Jodipan ini sangat unik dan di Malaysia tidak ada. Rasanya seperti ada di Kawasan Tepe, di Kuşadası, Turki," ujar Hamida.
Pensiunan Guru Geografi tersebut sempat menyinggung suasana di Kota Malang yang cenderung panas dan kering. Menurutnya kondisi tersebut hampir sama dengan cuaca di Malaysia yang juga panas namun masih lembab. Kendati demikian, cuaca panas di Kota Malang tak menyurutkan antusiasnya bersama para rombongan untuk berwisata di Kampung Warna-Warni Jodipan.
"Rumah-rumah di sini juga sangat unik, kami juga bisa mengobrol dengan orang-orang lokal. Jadi menambah kenalan," ucapnya. (*)