KETIK, KEDIRI – Calon Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, menekankan pentingnya menyusun program prioritas yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat, bukan semata-mata untuk kepentingan elektoral. Ia mengklaim bahwa program-program yang dibuatnya langsung menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
“Kami menyusun program berdasarkan kebutuhan masyarakat, bukan atas dasar keinginan atau kepentingan elektoral semata,” tegasnya dalam acara pengundian nomor urut pasangan calon bupati dan wakil bupati Kediri di Gedung Bagawanta Bhari, Senin (23/9/2024).
Mas Dhito, sapaan akrabnya, menambahkan bahwa mulai 25 September 2024, ia bersama pasangannya, Dewi Mariya Ulfa, akan kembali turun ke masyarakat. Langkah ini dilakukan untuk menggali persoalan-persoalan yang dihadapi warga, yang nantinya akan menjadi dasar penyusunan program kerja pada periode kedua.
Komitmennya untuk segera kembali turun ke masyarakat ini, bukan semata untuk mendulang suara di Pilkada 2024. Namun, hal itu telah menjadi kebiasaan Mas Dhito bersama Mbak Dewi sejak awal memimpin Kabupaten Kediri di periode pertama.
Di periode pertamanya, calon bupati berusia 32 tahun itu bahkan, menginisiasi agenda Jumat Ngopi sebagai wadah penyampaian aspirasi masyarakat. Selain itu, pihaknya juga membuka kanal aduan online melalui aplikasi Hallo Masbup serta media sosial pribadinya untuk mengakomodir kritik dan saran masyarakat.
Dalam acara rapat pleno terbuka pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon bupati dan wakil bupati Kediri itu, pasangan Mas Dhito - Mbak Dewi mendapatkan nomor urut 2. Dikatakan Mas Dhito angka dua menjadi simbol keberlanjutan pasangan ini untuk kembali memimpin Kabupaten Kediri.
“Alhamdulillah hari ini kami mendapatkan nomor dua yang artinya dua periode,” ungkapnya.
Di sisi lain, angka dua baginya melambangkan Sila ke-2 Pancasila yang berarti seorang pemimpin harus bersikap adil dan beradab. Dengan demikian, sebagai calon pemimpin pihaknya berharap dapat menjunjung keadilan di Kabupaten Kediri. (*)