KETIK, PACITAN – Jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), jumlah penumpang bus di Terminal Pacitan mengalami peningkatan. Kepala Satuan Pelaksana Terminal Tipe A Pacitan, Suyono, mengatakan kenaikan jumlah penumpang terjadi sejak sepekan terakhir.
"Penumpang meningkat 10 persen. Bus yang masuk dari luar kota rata-rata 12-14 perhari. Dari Surabaya 4 bus. Yang non trayek dari DKI Jakarta dan sekitarnya mulai ada penambahan," kata Suyono, Senin (25/12/2023).
Catatan harian terminal, bus AKAP masuk rata-rata 35-40 unit. Sedangkan penumpangnya rata-rata 133-140 orang. Sementara penumpang Bus AKDP masih terpantau normal, di antara 50-100 penumpang per hari.
Hingga hari ini, jumlah kedatangan penumpang Bus AKAP, AKDP maupun Angkot/Angkodes 3529 orang. Sedangkan jumlah bus 958 unit. Sementara total keberangkatan 3764 penumpang dengan 949 unit bus.
Antisipasi Lonjakan Penumpang
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, pengelola Terminal Pacitan telah melakukan beberapa upaya. Salah satunya dengan mengintegrasikan upaya bersama lintas sektor, seperti Kepolisian, Dishub dan BPBD.
"Mengingat Pacitan berpotensi bencana alam," ujar Suyono.
Meski demikian, ram chek gabungan untuk memeriksa kendaraan juga belum dilakukan. Termasuk, pos pelayanan dan keamanan yang rencananya baru akan dibangun 22 Desember 2023 mendatang.
"Juga pendataan jumlah penumpang dan kendaraan. Di terminal saat ini belum tersedia alat ukur emisi gas buang, itu kemarin sudah kami sampaikan di rapat, termasuk fasilitas pelayanan kesehatan awak bus," ucapnya.
Sementara, upaya mengantisipasi lonjakan penumpang, lanjut Suyono, pemerintah ada kebijakan yang memperbolehkan kendaraan non trayek masuk.
"Tapi kita ada diskresi dengan mengeluarkan surat jalan bersifat insidental. Dengan catatan Bus itu laik jalan, serta dilengkapi alat emergency," terangnya.
Di samping itu, lonjakan penumpang untuk libur Nataru ini diprediksikan bakal meningkat tajam, terlebih Kabupaten Pacitan justru menjadi daerah tujuan untuk berlibur dengan potensi wisatanya. Pun peningkatan pelayanan juga ditingkatkan, dengan prinsip mengutamakan keselamatan penumpang.
"Ram chek terus kami lakukan setiap hari. Salah satu bentuk pelayanan kami ada penambahan tiga personil penguji ahli kelaikan kendaraan dari kementerian perhubungan," tegasnya.
Imbauan kepada PO Bus
Secara khusus, pengelola Terminal Pacitan memberikan imbauan kepada Perusahaan Otobus (PO) bus agar memperhatikan kelayakan kendaraan.
"Kir mati tidak kita toleransi, KPS mati tetap keluar tanpa bawa penumpang. Artinya drop penumpang masih diperbolehkan. Sejauh ini masih aman, bus sesuai trayek," jelas Kasatpel Terminal Pacitan, Suyono. (*)