KETIK, JAYAPURA – Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura, Papua menetapkan situasi tanggap darurat bencana selama 21 hari akibat gempa 5,4 magnitudo.
Penjabat Sekretaris Daerah Kota Jayapura Robby Awi mengatakan status tanggap darurat telah diputuskan bersama dalam rapat bersama instansi terkait dan terhitung mulai 9 Februari 2023 hingga 1 Maret 2023.
"Sehingga setelah ini kami akan menindaklanjuti struktur dan pembangunan posko sehingga masyarakat bisa mengungsi untuk sementara," katanya dilansir dalam rilis BPBD Kota Jayapura.
Menurut Awi, dampak dari gempa bumi 5,4 magnitudo tersebut untuk fasilitas umum seperti rumah sakit, kantor pemerintahan dan rumah warga mengalami kerusakan.
Dia menjelaskan untuk lokasi yang terparah akibat gempa berada di Distrik Jayapura Utara dan Distrik Jayapura Selatan.
Pihaknya juga melakukan pendataan kerusakan bangunan baik di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua maupun di beberapa tempat lainnya usai dilanda gempa pada Kamis petang lalu.
"Sasana Krida yang berada di lingkungan kantor Gubernur Papua mengalami kerusakan pada plafon gedung dan beberapa kaca, kemudian kantor arsip setempat tembok Parkiran roboh menimpa 1 unit mobil, dan Gedung Negara Dok V terjadi kerusakan retak pada dinding gedung," katanya.
Menurut Ridwan, selain itu, Swisbell Hotel Dok II dan Hypermart Jayapura bangunan mengalami retak, Cafe Cirita mengalami patah dan tenggelam, serta Diler Toyota Polimak III dan Gereja Marantha Polimak kaca berguguran.
"Ada juga auditorium Universitas Cenderawasih, bagian depan bangunan mengalami kerusakan dan Kantor DPR Provinsi Papua kaca-kaca di bangunan berguguran," ujarnya.
Selain itu, Pemkot Jayapura memastikan semua puskesmas di wilayah itu tetap memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat pascagempa magnitudo 5,4 di daerah setempat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura Ni Nyoman Sri Antari mengatakan meski ada beberapa puskesmas mengalami kerusakan ringan akibat gempa, pelayanan kesehatan kepada masyarakat tetap dilaksanakan.
Dia mengatakan puskesmas yang mengalami kerusakan akibat gempa, yakni Puskesmas Elly Uyo, Twano, Yoka, Abepura, Jayapura Utara, dan Imbi.
"Namun tetap melaksanakan pelayanan dan kami sudah instruksikan puskesmas yang lain untuk tetap siap dalam pelayanan bagi warga," katanya.
Sri Antari menjelaskan gempa pada Kamis (9/2), mengakibatkan empat orang meninggal dunia dan 18 orang luka-luka.
"Sehingga semua korban yang terkena dampak gempa sebanyak 22 orang di mana saat ini korban luka-luka sebanyak tujuh pasien ditangani di RS Marthen Indey, enam orang di RS Angkatan Laut dan sisanya di RSUD Jayapura," ujarnya.
Pihaknya juga telah meminta ambulans tetap siap siaga meski pegawai diliburkan guna pelayanan darurat.
Berdasarkan diterima Dinas Kesehatan Kota Jayapura, RS Dian Harapan, RS Angkatan Laut, RS Ramela, dan RS Jiwa Abepura tidak mengalami kerusakan.
"Sementara RS yang rusak meliputi RS Marthen Indey, RSUD Jayapura Dok II, RS Provita sehingga pasien dikeluarkan ke tenda darurat untuk mendapat pelayanan," katanya.
Dia menambahkan pasien yang dirawat di tenda darurat RS 45 orang, sedangkan RS Marthen Indey 35 pasien dirawat di tenda darurat. (*)