KETIK, JAKARTA – Protein adalah salah satu zat gizi yang sangat penting bagi tubuh. Protein berperan penting dalam menjaga kesehatan otot dan tulang.
Protein merupakan salah satu makronutrien yang sangat penting untuk perbaikan dan pembentukan berbagai jaringan tubuh, selain juga sebagai sumber energi. Bila tubuh kekurangan protein, dapat muncul sejumlah gangguan kesehatan yang efeknya tidak bisa disepelekan.
Protein yang masuk kedalam tubuh akan dipecah tubuh menjadi asam amino, Asam amino dapat membantu jaringan tubuh untuk dapat tumbuh dan menjalankan fungsinya. Dikutip dari Verywell Fit, ada 9 jenis asam amino esensial dan 11 jenis asam amino nonesensial.
Tubuh mampu menghasilkan asam amino nonesensial. Sebaliknya, asam amino esensial merupakan jenis asam amino yang tidak bisa diproduksi tubuh sehingga harus didapat dari asupan makanan.
Banyak makanan yang mengandung protein dan mudah didapat, seperti daging, ikan, telur, tempe, tahu dan masih banyak lagi.
Dalam kondisi normal, tubuh memecah protein dengan jumlah yang sama dengan jumlah yang diperlukan untuk membangun dan memperbaiki jaringan.
Namun, dalam kondisi tertentu, kebutuhan protein tubuh meningkat, misalnya ketika mengalami sakit, selama kehamilan, atau menyusui. Selain itu, pemulihan dari cedera atau operasi dan lansia juga memerlukan protein yang lebih banyak.
Mengutip dari Healthline kekurangan protein adalah ketika asupan protein tidak mencukupi jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh. Terlalu sedikit asupan protein dapat menyebabkan perubahan komposisi tubuh yang terjadi dalam jangka waktu lama, misalnya otot mengecil.
Bentuk kekurangan protein yang paling berat dikenal dengan nama kwashiorkor. Kwashiorkor adalah bentuk malnutrisi berat akibat kekurangan protein dalam jangka panjang.
Gejala khas pada penderita kwashiorkor adalah tubuh membengkak dan perut membesar. Kondisi tersebut lebih sering terjadi di negara di mana terjadi kelaparan dan pola makan yang tidak seimbang.
protein adalah pembentuk jaringan tubuh, termasuk rambut, kuku, dan kulit. Ketika kebutuhan protein tidak terpenuhi, maka dapat menyebabkan masalah pada bagian-bagian tubuh tersebut.
Kurangnya asupan protein juga membuat luka membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh. Hal tersebut bisa terjadi apabila tubuh tidak dapat menghasilkan kolagen yang cukup, yang mana kolagen terdapat pada jaringan ikat dan kulit.
Kekurangan protein dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan massa otot berkurang. Akibatnya, metabolisme tubuh melambat dan tubuh menjadi lemas.
Selain itu bagi anak anak kekurangan protein dapat mengganggu tumbuh kembangnya. Stunting adalah salah satu efek paling umum dari kekurangan protein yang terjadi pada anak anak. (*)