KETIK, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri Rapat Koordinasi Pembinaan Aparatur Desa di Provinsi Jawa Timur tahun 2023 yang digelar di Graha Unesa, Kamis (30/11/2023).
Dengan mengambil tema "Menjaga Stabilitas Keamanan Serta Netralitas Aparatur Pemerintahan Desa dalam Pemilihan Umum Tahun 2024", acara yang dihadiri dua ribu orang ini diharapkan dapat menjaga dan menciptakan pemilu yang damai dan tertib di wilayah Jawa Timur.
Gubernur Khofifah mengatakan, kegiatan ini sangat penting untuk menjaga netralitas para perangkat desa sebagai lingkungan pemerintahan kecil yang dekat dengan rakyat. Oleh sebab itu penting memberi pembinaan kepada aparat desa, terutama hal-hal yang berkaitan dengan pemilu 2024.
Selain itu, terdapat pengucapan ikrar aparatur pemerintah desa yang diikuti oleh seluruh peserta yang terdiri dari kepala desa, perangkat desa dan OPD kabupaten/kota di Jawa Timur.
"Hati jangan sampai panas, pikiran jangan sampai panas. Saya ingin mengajak panjenengan semua pesta demokrasi sebagai sebuah pesta, bukan sesuatu yang menyeramkan," jelas Khofifah.
Pengucapan Ikrar aparatur pemerintah desa. (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)
Pada kesempatan ini, Ketua PP Muslimat NU tersebut menegaskan beragam kemajuan dan prestasi yang berhasil dicetak oleh desa-desa yang ada di Jawa Timur. Salah satunya keberadaan desa mandiri yang jumlahnya tertinggi di antara seluruh provinsi di Indonesia.
"Jawa Timur itu mempunyai 2.800 desa mandiri, Kemandirian desa di Jawa timur berkat kerja keras panjenengan semua. Tolong dijaga dan terus dikembangkan," tegas Khofifah.
Gubernur Khofifah juga memuji penyaluran dana desa yang mencapai 95,25 %. Ia pun terus memastikan percepatan penyaluran dana desa di seluruh daerah di Jatim.
Hal ini penting, karena manfaat dana desa sangat strategis untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari tingkat desa dan kesejahteraan masyarakat desa.(*)
"Ini adalah wujud komitmen kami untuk mempercepat penyaluran dana desa. Karena Dana Desa diprioritaskan untuk membiayai pembangunan dan pemberdayaan masyarakat," pungkasnya.(*)
