KETIK, BATU – Festival Patrol Ramadhan Kapolda Cup 2024 di Kota Batu berlangsung meriah dan sukses Minggu (31/3/2024) malam. Festival Patrol menampilkan kreasi alat musik patrol tradisional dengan kolaborasi alat musik modern.
Tak kurang dari 20 peserta dari desa di Kota Batu dan dua peserta dari luar Kota Batu memeriahkan festival yang berlangsung di sepanjang jalan Panglima Sudirman itu.
"Makna inti dari kegiatan ini adalah ingin mengajak masyarakat untuk menggiatkan siskamling sebagai salah satu bentuk kearifan lokal dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat," kata Kapolres Batu AKBP Oskar Syamsuddin.
Festival Patrol Ramadhan Kapolda Cup 2024 merupakan kolaborasi antara Polres Batu, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Batu dan Dinas Pariwisata Kota Batu.
Menurut Kapolres, Festival tersebut juga merupakan upaya pemerintah dan Kepolisian menanamkan semangat gotong royong di masyarakat.
"Bahwa ini ibaratnya kalau masyarakat keliling-keliling menjaga keamanan lingkungan sambil bermain musik ria, maka para pelaku kejahatan tidak akan beraksi,” jelasnya.
Selain itu, AKBP Oskar menjelaskan, siskamling merupakan salah satu wujud kontribusi masyarakat dalam mengawal keamanan.
Yaitu dengan bentuk pengamanan swakarsa yang berazaskan gotong royong guna mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat atau Kamtibmas.
"Kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak dan masyarakat bersama TNI dan Polri dalam menjaga situasi Kota Batu yang aman dan kondusif,” urainya.
Ketua KNPI Kota Batu Yuniar Arifiandy menambahkan perlombaan patrol bertujuan untuk mengajak masyarakat menyemarakkan ramadhan dengan kegiatan positif. Sekaligus bersama-sama membangun keamanan lingkungan melalui Siskamling.
“Melalui musik patrol ini kita bisa melestarikan budaya, melestarikan yang sudah ada sebelumnya. Jadi kalau dilihat musik patrol ini sebenarnya patroli untuk kamtibmas awalnya, namun di kembangkan dengan membangunkan sahur," katanya.
Saat ini, dikatakannya, orang membangunkan sahur dengan berbagai macam kreasi. Ada yang menggunakan tong, ada yang menggunakan kaleng dan lain sebagainya. Mereka mengkreasikan alat tersebut menjadi musik.
“Maka dari itu untuk menumbuh kembangkan kecintaan terhadap bulan suci ini maka lomba musik patrol ini diadakan yang diikuti kurang lebih 20 peserta,” pungkasnya. (*)