KETIK, SURABAYA – Pemprov Jatim terus menjalin kerjasama dengan berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Kerjasama terutama di bidang investasi. Salah satunya bersama perusahaan asal Inggris di sektor transportasi dan pengolahan sampah.
Sepanjang periode 2010-2022 realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) asal Inggris di Jatim berada di peringkat 13 dengan total sebesar 162,67 juta US$. Sementara itu, secara total pada tahun 2022 realisasi investasi Jatim meningkat signifikan sebesar 38,8% dibanding tahun 2021.
"Kemudian, di semester satu tahun 2023, nominal realisasi investasi Jatim menembus angka Rp 61,2 triliun. Atau meningkat 14,2% dari semester I tahun 2022," terang Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Selasa (29/8/2023).
Untuk sektor transportasi, Pemprov Jatim akan fokus terhadap pengembangan TransJatim yang menghubungkan beberapa wilayah. Selain itu untuk pengolahan sampah pihaknya akan fokus pada pengolahan sampah menjadi energi panas atau listrik (Waste to Energy).
“Dan diharapkan jika investasi asal Inggris masuk akan meningkatkan nilai realisasi investasi PMA di Jawa Timur," tambahnya.
Gubernur Khofifah saat menjalin kerjasama untuk dorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. (Foto: Humas Pemprov Jatim)
Khofifah menjelaskan, tingkat kemudahan berinvestasi di Jatim termasuk yang terbaik, berdasarkan hasil pemeringkatan Lee Kuan Yew Institute Singapura. Untuk kategori tingkat daya saing, Jatim menduduki peringkat kedua setelah DKI Jakarta. Tetapi pada aspek daya saing untuk berusaha, Jatim paling efektif di Indonesia.
"Kami punya investment project ready to offer (IPRO) di bidang infrastruktur, manufaktur, property, pariwisata, serta KEK Singhasari dan Gresik," ujar Khofifah.
Diungkapkan oleh Dubes RI untuk Inggris dan Irlandia, Desra Percaya, berkat investasi yang telah terjalin, pertumbuhan ekonomi di Jatim mengalami peningkatan sebesar 5,24 persen (y.oy) pada triwulan II tahun 2023. Hal ini membuat Jawa Timur secara konsisten berada di top 3 provinsi destinasi investasi di Indonesia.
"Di bawah kepemimpinan beliau (Khofifah), portofolio Jatim memiliki pertumbuhan ekonomi 5,24% (y.o.y) pada Triwulan II Tahun 2023," pungkas Desra.(*)
