KETIK, JAKARTA – Hari Lansia (lanjut usia) secara nasional tetap diperingati setiap tahun. Peringatan Hari Lansia se-dunia juga ditetapkan oleh WHO (Word Health Organization) pada tanggal 1 Oktober 1990.
Peringatan Lansia sendiri di beberapa negara diadakan sesuai dengan kondisi setempat. Di Indonesia, misalnya peringatan ada yang dilakukan secara pribadi.
Organisasi-organisasi sosial dalam memperingati Hari Lansia biasanya mengadakan kunjungan ke panti jompo. Di tempat inilah para pengelola organisasi sosial menghibur para Lansia agar mereka bersemangat.
Sebagian masyarakat bila mendengar kata lansia selalu diidentikkan dengan orang tua sudah tidak produktif. Anggapan tersebut sebenarnya kurang tepat karena lansia yang masih produktif cukup banyak.
Lansia produktif kebanyakan mempuyai kegiatan di bidang sosial. Ada yang menjadi penasihat organisasi tertentu dan usaha mandiri. Prinsip memasuki lansia harus dipegang teguh yakni “Usia boleh tua, tapi harus tetap semangat dan happy”
Nah, bagimana lansia semangat dan happy? Berikut tipsnya
- Tidur yang nyenyak
- Gerakan pelan tak perlu tergesa-gesa
- Makanan porsi dikurangi
- Makanan yang bervariasi
- Makanan yang hangat (stop minum es)
- Minuam ari putih yang banyak
- Kurangi garam
- Makan malam lebih awal
- Rajin berolahraga
- Jangan mudah tersinggung
- Banyak senyum
- Melupakan usia
- Banyak bergaul
- Sering berwisata, Legowo sekiranya ada masalah
- Beryukur dan bercanda.
Dari 15 tips di atas tidak mungkin semuanya dilakukan oleh para Lansia. Ada salah satu tips yang kiranya mendapat prioritas. Di antaranua menjaga pola makan, santai, tidak dibebani pikiran yang berat dan berolahraga ringan.
Komunitas Lansia Piveri - Veteran Tandes selesai senam di pantai Pasir Putih Situbondo Minggu lalu (Foto: Sujono for Ketik.co.id)
Olahraga ringan banyak jenisnya. Misalnya senam, jalan pagi dengan jarak yang disesuikan dengan kondisi tubuh. Bergaul dengan teman, dan beraktivitas, sehingga menghindari kepikunan di masa tua.
“Bagi Lansia olahraga yang paling ringan dan rilek adalah senam dan jalan kaki secara rutin setiap lagi”, kata Sujono, salah seorang lansia berusia 65 tahun.
Berdasarkan catatan di WHO, Lansia ada empat tahapan yaitu usia pertengahan (middle age) usia 45 – 59 tahun, Lanjut usia (elderly) usia 64- 74 tahun, Lanjut usia tua (old) usia 75 -79 dan Usia sangat tua (very old) usia 90 tahun ke atas. (*)