KETIK, SURABAYA – Saat Hari Idul Fitri atau Lebaran, momen berkumpul bersama keluarga biasanya adalah momen yang ditunggu-tunggu. Selain menjadi waktu yang tepat untuk saling memaafkan, momen itu biasanya dimanfaatkan untuk bisa bersilaturahmi dengan saudara-saudara jauh yang memang sudah lama tidak berjumpa.
Namun, di balik itu semua, ternyata ada beberapa orang yang justru takut dan enggan untuk menghadapi momen ini. Biasanya mereka adalah orang-orang yang sudah memasuki usia matang tetapi belum memutuskan untuk menikah.
Mereka takut dihadapkan dengan pertanyaan-pertanyaan usil soal "Kapan nikah?", "Kapan mau menyebar undangan?", "Mana, nih, calonnya?".
Pertanyaan-pertanyaan ini bisa menjadi momok menakutkan bagi beberapa orang, lho. Apalagi buat mereka yang memang sudah lama menjomblo. Tapi tenang, Bela, berikut ini ada tips yang bisa kamu ikuti untuk menghadapi pertanyaan "Kapan nikah".
1. Jawablah dengan Jawaban yang Bijak
Cara pertama untuk menghadapi pertanyaan “kapan nikah” yang sepertinya terus berulang ini adalah dengan jawaban yang bijak. Kamu bisa menjawabnya seperti kalimat-kalimat berikut:
“Jodoh itu, kan di tangan Tuhan dan masih menjadi misteri”
“Kalau kita sudah berusaha tapi Tuhan berkata lain, kita sebagai manusia bisa apa?”
“Jodoh itu datang di saat yang tepat nanti, kok”
“Rumah tangga itu kan untuk seumur hidup, jadi butuh waktu untuk memilih yang terbaik karena ngga bisa sembarangan”
Biasanya kalau mendengar jawaban bijak seperti ini, orang akan mengganggap kamu terlalu serius menjawabnya. Ini yang akan membuat mereka enggan untuk menanyakan topik ini lebih lanjut.
2. Ajukan Pertanyaan Balik
Kalau dengan jawaban bijak saja tidak cukup, kamu bisa mengarahkan balik pertanyaan kepada si penanya. Misal, kalau si penanya ini baru saja menikah, kamu bisa bertanya “Kamu sendiri, kapan mau punya momongan?” atau “Kapan mau nambah anak?”
Tapi kalau status orang yang bertanya sama denganmu, belum menikah, kamu bisa balik bertanya, “Memang kamu sudah ada pasangannya nanti kalau aku undang?”, “Kamu mau kasih kado apa memangnya?”, “Kamu sendiri kapan?”.
Pokoknya sebisa mungkin alihkan pertanyaan yang tadinya ditujukan kepadamu jadi kembali kepada mereka, Bela! Dijamin topik seputar menikah itu akan berhenti, deh.
3. Jawab dengan Candaan
Karena seringnya pertanyaan seputar menikah ini muncul, maka tidak heran kalau ada sebagian orang yang justru terbiasa menghadapinya. Mereka jadi taj mudah baper kalau dihadapi pertanyaan itu. Orang-orang ini biasanya menanggapinya dengan candaan, lho. Seperti misalnya menjawab:
“Hilalnya masih belum kelihatan nih..”
“Jodohnya masih disembunyikan Tuhan nih..”
“Nanti, ya, kalau nggak Sabtu ya Minggu”
“Nanti, deh tunggu ada nikah massal aja, biar bisa gratis”
"Nanti, deh, masih mengumpulkan recehan dulu nih"
4. Cukup Berikan Senyuman Terbaikmu
Tak semua pertanyaan itu memiliki jawaban, kok. Setiap orang berhak memilih untuk memberikan respons seperti apa. Kalau kamu merasa pertanyaan seputar menikah ini cukup membuatmu lelah, kamu tak perlu memaksakan diri untuk mencari-cari jawabannya.
Cukup berikan senyuman kepada orang tersebut, karena senyuman ini bisa memberikan banyak arti dan makna. Jadi, jangan ragu, ya!
5. Minta Doakan Saja
Cara terakhir yang bisa kamu gunakan untuk menghadapi pertanyaan “kapan nikah” adalah dengan minta didoakan. Yup! cara ini adalah yang paling aman sekaligus mudah, lho. Dengan minta doa, kamu bisa mencegah topik seputar menikah menjadi semakin melebar.
Tidak hanya itu saja, meminta doa juga bisa mendatangkan manfaat untukmu, lho. Kalau orang yang bertanya cukup banyak, maka itu artinya banyak doa-doa baik yang ditujukan padamu. Jadi, Amin-kan saja, ya!
Nah, itulah cara yang bisa kamu lakukan kalau dihadapkan dengan pertanyaan "kapan nikah". Tetapi sesuaikan juga dengan orang yang bertanya, ya! Jangan sampai salah memilih jawaban dan membuatnya salah paham. (*)