KETIK, BLITAR – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-60 Partai Golkar, kader dan pengurus DPD Partai Golkar Kota Blitar melaksanakan ziarah ke makam para pahlawan, termasuk makam tokoh pendiri Golkar.
Kegiatan yang berlangsung pada Minggu 20 Oktober 2024 ini juga merupakan bagian dari konsolidasi untuk mendukung pasangan calon (paslon) Bambang-Bayu dalam Pilkada 2024 Kota Blitar.
Ketua DPD Partai Golkar Kota Blitar, Muhamad Hardi Husodo, yang akrab disapa Dodok, menjelaskan bahwa acara ziarah ini merupakan agenda tahunan partai.
“Acara rutin yang kita laksanakan setiap tahunnya yaitu tabur bunga ke makam leluhur, termasuk salah satu tokoh pendiri Golkar,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Dodok juga menyinggung soal salah satu anak dari tokoh pendiri Golkar yang dinilai tidak disiplin dan tidak patuh terhadap keputusan partai.
Menurut Dodok, ziarah ini juga merupakan wujud kekompakan dan semangat untuk memenangkan pasangan Bambang-Bayu dalam kontestasi Pilkada Kota Blitar.
“Kita berkumpul rapatkan barisan supaya semakin solid, dengan salah satu tujuan utama yaitu memenangkan Bambang-Bayu di Kota Blitar,” jelasnya.
Selain ziarah, DPD Golkar Kota Blitar juga merencanakan berbagai kegiatan sosial, seperti donor darah dan bakti sosial, yang akan melibatkan masyarakat secara langsung.
“Golkar akan terus hadir di tengah masyarakat, tidak hanya waktu menjelang pemilu saja,” tambah Dodok, menegaskan komitmen partai untuk tetap dekat dengan masyarakat.
Dodok juga mengingatkan para kader Golkar untuk tetap solid dan patuh pada keputusan partai. “Kita sebagai kader Golkar harus selalu solid dan taat kepada perintah partai, termasuk keputusan dari DPP Golkar yang memerintahkan kita untuk memenangkan paslon Bambang-Bayu,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris DPD Golkar Kota Blitar, Sidharta Djarot Riyadi, mengungkapkan bahwa ada seorang kader pleno yang tidak disiplin dan secara terang-terangan mendukung paslon lain yang bertentangan dengan arahan partai.
“Ada salah satu kader yang bukan pengurus harian, tapi pengurus pleno, yang secara terbuka mendukung paslon yang berseberangan dengan perintah pusat,” ungkap Djarot.
Djarot menambahkan, pihak DPD Golkar Kota Blitar sudah melayangkan surat kepada DPD Golkar Provinsi Jawa Timur mengenai masalah ini.
“Kami telah memberikan teguran, namun kader tersebut menolak untuk mengikuti arahan partai. Kami tetap menghormati keputusan pribadinya, dan kami juga menghormati orang tua dari kader tersebut, yang merupakan salah satu tokoh pendiri Golkar di Kota Blitar,” tutup Djarot.(*)