KETIK, SURABAYA – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur menggelar tes fisik tahap pertama sebagai persiapan menjelang pemusatan latihan daerah (Puslatda) Jatim proyeksi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh - Sumatra Utara.
Namun, hasil tes tahap pertama tersebut masih belum sesuai ekspektasi. Terutama bagi cabang olahraga yang tidak menggelar latihan setelah babak kualifikasi (BK) PON.
"Secara umum beberapa cabor latihan rutin ya menggembirakan, tetapi bagi cabor yang setelah babak kualifikasi (BK) PON dan Puslatda berhenti relatif fisiknya kurang, tidak seperti yang diharapkan," kata Direktur Badan Pelaksana (Bapel) Puslatda KONI Jatim, Irmantara Subagjo, Kamis (1/2/2024).
Pria yang akrab disapa Ibag itu mengatakan, bahwa beberapa atlet dalam kondisi cedera sehingga tidak bisa maksimal dalam latihan dan menjalani tes.
"Yang cedera kami akan lakukan tindakan rehabilitasi, kami akan buat surat kepada tim kesehatan untuk ditindaklanjuti sampai sejauh mana kondisi dia. Apakah berdampak pada capaian ke depan dan peluang target yang kita bebankan. Kalau memang peluang berat tidak kami berangkatkan ke PON," ujar Wakil Ketua II KONI Jatim itu.
Karena itu, beberapa atlet yang memiliki catatan merah cukup banyak untuk sementara ditahan tidak masuk dalam Puslatda tahap awal. Mereka harus kembali mengikuti tes fisik tahap dua pada akhir Februari atau awal Maret 2024.
"Kesepakatan awal kami rekomendasi berangkat ke PON Aceh-Papua hanya perak dan emas saat BK PON lalu, perunggu pun masih dipertimbangkan peluangnya. Kalau Babak Kualifikasi atau Pra-PON hanya lolos saja tidak kami masukkan puslatda," lanjut pria yang akrab disapa Ibag tersebut.
"Tetapi kami beri kesempatan kepada cabor untuk mengevaluasi atlet tersebut. Apakah mereka masih punya harapan dengan data yang ada terutama data fisik. Kalau datanya bagus dan sinkron dengan data hasil tes fisik, kita rekomendasi, masuk Puslatda," tegasnya.
Sementara yang tidak meraih medali atau lolos saat BK PON, lanjut Ibag, masih ada peluang. Namun harus menunjukkan penampilan yang bagus baik fisik maupun secara taktik.
"Kalau tidak dapat medali saat BK PON terus tes fisik hasilnya juga jelek, pasti kami coret. Kalau BK PON emas, hasil tes fisik jelek, kami kasih pekerjaan rumah mereka harus berlatih lebih keras dan harus bagus," terang Ibag.
"Masih ada peluang untuk berangkat dan kita lihat penentuannya saat tes fisik tahap kedua nanti. Hasilnya tidak boleh ada merah lagi," tegasnya.
Dari hasil tes fisik ini, nantinya KONI Jatim akan menerjunkan tim pendamping kepada masing-masing cabang olahraga untuk menguatkan program latihan agar hasilnya lebih maksimal. KONI Jatim memiliki banyak waktu hingga bulan Juli 2024 untuk memastikan nama-nama yang akan diberangkatkan ke PON XXI Aceh-Sumut 2024 nanti.
Berdasarkan evaluasi hasil babak kualifikasi atau Pra PON sepanjang tahun 2023, ada sekitar 700-an atlet Jatim peraih medali emas, perak dan perunggu di Babak Kualifikasi (BK) PON XXI 2024, ditambah pelatih sekitar 200 dan 45 mekanik bakal masuk dalam Puslatda Jatim. Namun jumlah ini belum fix, bisa bertambah dan bisa berkurang.
Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumut akan digelar pada September 2024 mendatang. Total ada 67 cabang olahraga yang dilombakan dan dipertandingkan, Aceh akan menggelar 33 cabang olahraga dan 34 cabang olahraga lainnya akan dimainkan di Sumatera Utara.(*)