KETIK, MALANG – Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA melakukan survei untuk Pilbup Malang 2024. Hasilnya, Paslon Sanusi-Lathifah menjadi paslon paling disukai dengan perolehan 64,1 persen.
Salaf akronim Paslon Sanusi-Lathifah unggul di simulasi dua nama. Sedangkan di posisi kedua, ditempati Gunawan Wibisono-Didik Gatot Subroto dengan perolehan sebesar 7,3 persen.
Sedangkan tidak menjawab, rahasia, belum mengetahui sebesar 28,6 Persen. LSI Denny JA melalukan survei dengan metodologi multi stage random sampling melalui wawancara kepada 440 responden pada (25-30 Juli 2024).
Kemudian simulasi 8 calon elektabilitas Sanusi sebagai Bupati incumbent masih di atas calon-calon yang lain dengan angka 56,1 persen di bawahnya Lathifah Shohib 10,0 persen.
Selanjutnya, Gunawan Wibisono 5,0 persen, Didik Gatot Subroto 3,0 persen, Chusni Mubarok 1,8 persen, Dwi Hari Cahyono 1,4 persen, Kresna Dewanata Phrosakh 0,2 persen dan Dwi Indrotito Cahyono 0,2 persen. Sementara masih ada yang belum memutuskan sebesar 22,3 persen.
"Kuatnya elektabilitas Sanusi sebagai incumbent tidak terlepas dari tingkat kesukaannya yang sangat tinggi di angka 91,2 persen. Tingkat kepuasan terhadap kinerja incumbent pun di angka 80 persen, tingkat keberhasilan 80,7 persen dan tingkat menginginkan kembali Sanusi untuk menjadi Bupati di periode berikutnya di angka 63,6 persen," ujar Peneliti LSI Denny JA, Fakhri Fauzan melalui keterangan tertulis yang diterima, Rabu, (7/8/2024).
Selain elektabilitas calon bupati, kata ia, calon wakil bupati juga menjadi bagian yang disurvei. Hasilnya, dalam simulasi 11 calon, Lathifah Shohib menjadi yang paling tinggi elektabilitasnya di angka 15,7 persen.
Kemudian disusul Didik Gatot Subroto 8,0 persen, Jajuk Rendra Kresna 5,7 persen dan nama-nama lainnya di bawah 2,5 persen. Yang menarik dari survei kali ini adalah angka elektabilitas untuk calon bupati dan calon wakil bupati
Dimana kata Fakhri, paling unggul ditempati oleh kontestan pilkada di periode sebelumnya pada tahun 2020, Sanusi dan Lathifah Shohib. Bila mana kedua calon tersebut dipasangkan dalam satu koalisi maka akan semakin memperkokoh elektabilitas keduanya.
"Jika koalisi pasangan Sanusi-Lathifah Shohib ini semakin menguat maka angka elektabilitasnya akan semakin tak terbendung dan akan lebih mudah memenangkan pertarungan di pilkada pada tanggal 27 Nopember 2024 mendatang," tuturnya. (*)