KETIK, JAKARTA – Akibat serangan kelompok bersenjata Houthi kepada kapal-kapal kargo dan kapal tanker yang melintasi wilayah laut merah. Harga minyak terpantau mengalami kenaikan sebesar 1 persen pada perdagangan Senin (18/12/2023).
Serangan ini tentu saja meningkatkan kekhawatiran terhadap proses pengiriman minyak mentah dunia yang melintasi laut merah. Akibat serangan terhadap kapal milik Norwegia di wilayah tersebut perusahaan minyak milik Inggris BP akan menghentikan sementara pengiriman yang transit di wilayah konflik itu.
Bahkan banyak perusahaan akan mengambil rute lain dan mengindari rute yang melintasi laut merah untuk sementara waktu hingga dirasa kondisi sudah cukup aman.
Mengutip CNBC, Selasa (19/12/2023), harga minyak mentah The West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak bulan Januari naik USD 1,03 atau 1,44% dan diperdagangkan pada leve lUSD 72,46 per barel. Sedangkan harga minyak Brent untuk kontrak Februari naik USD 1,42 atau 1,86% menjadi USD 77,97 per barel.
Kenaikan minyak yang terpantau saat ini masih tertahan dengan pasokan yang besar dan skeptisisme pelaku pasar terhadap rencana Rusia untuk mengurangi ekspor pada bulan Desember.
Selain itu kenaikan juga dipengaruhi oleh pertemuan Federal Reserve AS pada minggu lalu meningkatkan harapan bahwa kenaikan suku bunga telah berakhir. Dan pihaknya segera menurunkan suku bunga.
“Peningkatan premi risiko geopolitik, yang terjadi dalam bentuk permusuhan rutin terhadap kapal komersial di Laut Merah oleh pemberontak Houthi yang didukung Iran, memainkan peran yang tidak dapat disangkal dalam kebangkitan harga minyak,” kata pialang minyak PVM, Tamas Varga.(*)