KETIK, SURABAYA – Saat ini harga daging ayam di sejumlah daerah di Jawa Timur mengalami kenaikan termasuk di Surabaya. Saat ini harga daging ayam berada di angka Rp 36 ribu per kilogram. Kenaikan ini dipicu oleh banyaknya permintaan semenjak status pandemi dihapus banyak warga menggelar hajatan.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jatim Indyah Ariyani. Menurutnya hal ini terjadi karena efek psikologi pasar, setelah kegiatan kembali normal dan banyak acara yang digelar baik oleh instansi pemerintah, swasta maupun masyarakat.
"Jadi sebelum pandemi kan kita tidak boleh menggelar acara, baik itu halal bihalal, hajatan belum lagi dengan program pemerintah mengenai stunting. Tentunya hal ini memerlukan protein hewani yang tinggi," ujar Indyah
Selain jumlah permintaan yang meningkat Indyah mengatakan harga pakan yang naik juga mempengaruhi harga jual daging ayam. Apalagi saat ini hampir 60 persen bahan untuk pakan masih impor.
"Harga bahan untuk pangan yang masih impor juga mempengaruhi kenaikan. Hal ini dipicu perang Rusia dan Ukraina yang membuat harga komponen pangan menjadi naik," tambahnya.
Menyikapi kenaikan harga daging ayam saat ini pemerintah telah melakukan sejumlah langka seperti pemberian subsidi untuk pakan jagung yang akan didistribusikan melalui Bulog.
"Dari pemerintah pusat akan memberikan subsidi pakan jagung untuk peternak yang memiliki 11.500 ekor ke bawah,"jelasnya.
Sedangkan dari pemerintah Provinsi Jawa Timur, melalui Dinas Peternakan juga memberikan pendampingan bagaimana menggunakan bahan pengganti untuk pakan agar tidak tergantung untuk bahan impor.
"Pemerintah provinsi melakukan pendampingan melalui workshop bagaimana membuat pakan ternak ini dari bahan baku lokal sehingga bisa mengurangi cost untuk produksi," pungkasnya.(*)