KETIK, MALANG – Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto menghadiri Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) III PP Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) di Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Kota Malang, Sabtu (18/11/2023).
Dalam sambutannya, Prabowo menyerukan anggota ISNU harus berani berpartisipasi dalam menyukseskan swasembada pangan. Saat ini Indonesia seakan berada di persimpangan jalan.
Dimana masyarakat tercuci otaknya hingga merasa Indonesia merupakan negara miskin. Namun di sisi lain, perekonomian Indonesia telah menempati peringkat kelima di dunia.
"Gaji guru rendah, tidak punya cukup alat, obat-obatan, karena tidak ada anggaran. Padahal di lain pihak kita mendengar Indonesia negara yang kaya. ISNU sebagai orang terpilih, harus mengkaji keadaan bangsa. Mengerti mengapa negara begitu kaya, punya SDA yang hampir semua dibutuhkan negara maju, namun rakyat masih banyak yang miskin," seru Prabowo.
Menurutnya sudah saatnya rakyat Indonesia mengelola sendiri kekayaan sumber dayanya. Indonesia di bawah pemerintahan Joko Widodo telah membuat pondasi kuat menuju swasembada pangan. Ia yakin dengan swasembada pangan dapat mempermudah warga mengakses kebutuhan pangan dan menangkis kemiskinan.
"Dulu saat kita mengatakan harus swasembada pangan, memperjuangkan lumbung pangan, food estate, ada yang nyinyir dan mencemooh. Bayangkan kalau tidak bisa produksi pangan sendiri, tergantung impor, sungguh tidak masuk akal. Kita berjuang supaya pangan terjangkau, seluruh rakyat tidak ak boleh ada yang kelaparan, susah dapat makan. Itu tekad yang harus kita capai," kata Prabowo yang juga Ketua Umum Gerindra ini.
Ia menekankan bahwa untuk mencapai hal tersebut tidak dapat dilakukan secara instan. Dibutuhkan perjalanan panjang untuk mencapai pembangunan bangsa, dimulai dari masa pemerintahan Presiden Sukarno hingga Presiden Joko Widodo saat ini.
"Pembangunan bangsa bukan kerjaan satu-dua hari, rapi berkelanjutan. Tidak boleh terus melihat kesalahan di masa lalu, tapi lihat ke depan dan hormati semua pendahulu yang berkorban untuk bangsa. Bersatu dan mencari putera terbaik untuk membangun masa depan bagi anak cucu. Kita sudah punya peta rencana dan harus terus mengkaji. Saya lihat masa depan yang sangat gemilang," bebernya
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga hadir dalam Mukernas III PP ISNU Kota Malang. Selaras dengan Prabowo, ia menyebut Jawa Timur merupakan lumbung pangan di Indonesia. Terbukti sejak tahun 2020, produksi padi di Jawa Timur terbesar di Indonesia dari daerah lainnya.
"Di Malang saja ada daerah yang produksi padinya 14-16 ton per hektar. Padahal di provinsi lain produksi padi hanua 5-7 ton per hektar, beda 3 kali lipat dari Malang," sebut Khofifah.
Ia mendorong ISNU untuk bersedia melakukan penelitian di Balai Besar Inseminasi Buatan di Singosari untuk memaksimalkan peran Jawa Timur terhadap swasembada pangan. Bahkan ia optimis dalam tiga tahun ke depan, kegiatan impor daging dapat dihentikan.
"Kalau kita mau bilang stop impor daging sapi, saya rasa kita hanya butuh 3 tahun karena itu sangat terukur. Kalau ada ISNU yang tertarik di sektor peternakan, datanglah ke balai besar. Di sana ada potensi mendidik hingga training untuk beternak baik sapi, kambing, dan lainnya," lanjutnya.