KETIK, SIDOARJO – Wisuda sekolah bukan masalah jika diselenggarakan dengan sederhana. Tidak membebani orang tua. Anak-anak akan merasakan momentum yang biasanya hanya bisa dirasakan setelah selesai berkuliah di perguruan tinggi.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali berpendapat, wisuda adalah satu momentum untuk menuju momentum selanjutnya. Penting bagi anak didik.
”Tetapi, sebisa mungkin cukup dilakukan di sekolah dengan cara yang sederhana. Agar tidak membebani orang tua atau wali murid,” pesanya.
Gus Muhdlor (sapaan Bupati Muhdlor) menghadiri Haflah Akhirussanah dan Wisuda RA-MI-MTs Darussalam, Pejangkungan Prambon, pada Sabtu (24/06/2023). Wisuda itu diadakan di halaman sekolah Yayasan Darussalam Prambon.
Dikatakan Gus Muhdlor, moment wisuda seperti ini menjadi bekal semangat menuju fase selanjutnya. Dari tingkat MI menuju MTs. Dan, dari MTs menuju MA. Jadi, lebih giat lagi dalam menempuh pendidikan ke depannya. Sehingga, menjadi generasi yang berguna bagi keluarga, masyarakat, negara, dan agama.
Dia memotivasi anak-anak wisudawan-wisudawati untuk terus semangat menjalani fase-fase selanjutnya. Satu fase sudah selesai. Fase selanjutnya jauh lebih susah. Harus bisa dijalani peserta didik.
”Selamat kepada para wisudawan-wisudawati yang telah lulus hari ini. Wisuda ini bukan akhir segalanya, namun awal yang baru,” ungkapnya.
Gus Muhdlor juga mengucapkan terima kasihnya kepada Yayasan Darussalam yang telah membantu tugas negara dalam mencerdaskan anak bangsa. Tugas berat yang diemban pemerintah daerah telah dibantu oleh sekolah-sekolah swasta seperti ini.
Alumnus Fisip Unair itu menyampaikan, pendidikan keterampilan dan keahlian saat ini diperhitungkan. Lulusan SMK banyak dinanti dunia industri. Namun, pendidikan vokasi seperti ini harus diimbangi dengan pendidikan karakter.
Pendidik di SMK harus dapat memberikannya. Sehingga, kesiapan mereka memasuki dunia industri tidak akan diragukan lagi. Hard skill berupa keterampilan siap. Soft skill dalam bentuk karakter yang baik dan luhur juga siap.
”Pendidikan itu nomor satu karena sebagai kunci negara. Kunci kabupaten untuk bisa maju. Serta kunci keluarga,” ungkapnya kepada para wali murid.
Untuk para guru, Gus Muhlor mengimbau agar menyesuaikan pendidikan dengan zamannya. Zaman ini era digital. Maka, pendidikannya juga harus berbasis digital. Jika eranya 5.0, pendidikan juga harus mengikutinya. Jangan sampai ketinggalan zaman.
”Sekolah swasta harus punya target bahwa MTs swasta bisa melebihi sekolah negeri. Harus berlomba-lomba dengan sekolah negeri. Untuk kemudian bekerja bareng dalam mencerdaskan anak bangsa," tuturnya. (*)