KETIK, SIDOARJO – Dibandingkan angin laut yang mengempaskan dingin ke Gedung MPP Sidoarjo, ungkapan kegembiraan 2.500-an pengurus RT se-Kecamatan Sidoarjo jauh lebih kencang. Mereka tidak ragu-ragu lagi. Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali memenuhi janjinya membagikan ribuan sound system. Semua pasti diberi.
Lepas Maghrib Selasa malam (1/8/2023). Perwakilan 868 RT se-Kecamatan Sidoarjo berduyun-duyun datang. Pukul 18.30 mereka telah menunggu. Parkiran Mall Pelayanan Publik (MPP) penuh. Masuk dan keluar sudah susah.
Angin bertiup kencang. Dari setiap RT, datang tiga wakil pengurus. Sebagian berangkat satu mobil. Ada pula yang naik motor sendiri-sendiri. Lalu mereka menuju pintu belakang hall MPP. Dalam gedung sudah berdesakan ribuan orang. Protokol acara mempersilakan sebagian untuk naik ke lantai II.
Mereka berebut melihat ke bawah saat Bupati Ahmad Muhdlor tiba bersama Ketua DPRD Sidoarjo H Usman MKes. Mereka bertepuk tangan. Iramanya secepat langkah Gus Muhdlor (sapaan Bupati Muhdlor). Yang menghadap ke depan serentak menoleh ke belakang. Dua petinggi pemerintahan itu duduk berdampingan di depan.
Bupati Muhdlor dan Ketua DPRD H Usman MKes menyerahkan sound system untuk RT secara simbolis kepada pengurus RT dari Kecamatan Sidoarjo. (Foto: Fathur Roziq/Ketik.co.id)
Gus Muhdlor bercerita tentang peringatan Satu Abad NU pada 16 Rajab 1444 H atau 7 Februari 2023 lalu di Sidoarjo. Semua kepala daerah tetangga memuji Sidoarjo. Tiga juta orang hadir. Tidak ada satu pun yang kekurangan makan. Satu rumah menyumbang 3 bungkus, 10 bungkus, bahkan 15 bungkus nasi.
Benang merahnya adalah kalau semua kompak, dari RT, RW, sampai ke atas, pasti mampu mengurusi Sidoarjo.
”Wong ngurusi 3 juta orang saja mampu, apalagi mengurusi Sidoarjo sendiri,” ungkap Gus Muhdlor.
Aplaus panjang hadirin menyambutnya. Penuh semangat. Bangga. Beberapa kali terdengar seruan dari ribuan massa. Mereka berteriak, ”Sukses Gus. Sukses Sidoarjo.”
Bupati tidak minta banyak. Sebagai bupati, lanjut Gus Muhdlor, dirinya hanya mengajak. Dia mengajak agar Sidoarjo tidak seperti dulu lagi. Ketua RT asal ada. Padahal, kalau bisa kompak, RT dan RW adalah garda terdepan dalam pembangunan Sidoarjo. Peran mereka sangat strategis.
Para pengurus RT di seluruh Sidoarjo diminta kompak menyamakan langkah untuk mendukung pembangunan. Pemerintah tidak dapat melangkah sendiri. Bupati, ketua DPRD, kepala dinas, tidak mampu melaksanakan pembangunan tanpa dukungan RT dan RW.
”RT-RW adalah panglima pembangunan,” katanya.
Gus Muhdlor kemudian pamit. Pertemuan dilanjutkan oleh Ketua DPRD Sidoarjo H Usman MKes. Dalam sambutannya, legislator PKB itu menyatakan dirinya sangat mendukung kebijakan-kebijakan bupati. Di antaranya, persetujuan anggaran untuk program-program yang bersentuhan dengan RT-RW.
”Bupati dan saya tegak dan lurus. Jadi, kami menjamin program bupati untuk RT-RT se-Sidoarjo akan terwujud,” ungkap H Usman.
Pukul 20.00, pertemuan selesai. Para pengurus RT pun mengantre tertib untuk memperoleh satu set sound system portable. Mereka gembira. Begitu sudah dapat, sound system yang masih terbungkus kardus diangkat bareng-bareng ke mobil. Ada pula yang saling bantu meski naik sepeda motor sendiri-sendiri. Sound diikat di jok sepeda motor.
”Alhamdulillah, Pak. Cocok iki gawe Agustusan,” ungkap beberapa pengurus RT dari Kelurahan Sidokare. Mereka pulang dengan senang. Mantab. (*)
