KETIK, SIDOARJO – Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali menjawab spekulasi tentang dirinya bakal maju lagi atau tidak dalam Pilkada 2024. Menurut dia, pilkada merupakan kontestasi untuk memilih pemimpin yang terbaik. Yang mampu memberi warna bagi Kabupaten Sidoarjo.
Gus Muhdlor menyatakan dirinya senang jika muncul banyak tokoh yang akan maju menjadi kandidat calon Bupati Sidoarjo. Dengan begitu, semakin banyak alternatif. Semakin baik pula untuk menuju ke arah fastabiqul khairot.
”Semakin banyak alternatif, semakin indah,” ungkap Gus Muhdlor menjawab pertanyaan wartawan setelah mengikuti sidang paripurna di DPRD Sidoarjo pada Rabu (3/4/2024).
Bagaimana menyikapi hasil survei yang menempatkan dirinya selalu di posisi tertinggi? Bukankah itu menunjukkan harapan masyarakat agar Gus Muhdlor maju lagi? Gus Muhdlor menyatakan boleh-boleh saja masyarakat berharap. Semua orang bisa berharap. Semua orang bisa berkehendak.
”Tapi, takdir itu ya Allah yang menghendaki,” ungkap Gus Muhdlor.
Gus Muhdlor juga masih enggan menjawab kabar yang menyebut dirinya telah dilamar Partai Gerindra untuk maju di Pilkada 2024. Dia hanya tertawa.
Sebagaimana diberitakan, nama Gus Muhdlor masih bertengger di urutan teratas dari sisi popularitas maupun elektabilitas. Sosoknya masih dianggap paling potensial untuk menjadi calon bupati. Capaian-capaian programnya dinilai bagus. Terutama sektor pembangunan infrastruktur.
Namun, di sisi yang lain, masih ada yang meragukan Gus Muhdlor untuk mau tampil lagi dalam kontestasi Pilkada 2024. Namanya tetap dikait-kaitkan dengan kasus operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 25 Januari lalu. Posisinya sebagai saksi hingga sekarang.
Dalam kasus itu, KPK telah menetapkan tersangka Kepala Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo Ari Suryono dan Kasubag Kepegawaian BPPD Siska Wati. Keduanya disangka bertanggung jawab atas pemotongan insentif pegawai hingga senilai Rp 2,7 miliar pada 2023. (*)