KETIK, MEDAN – Disaat pemerintah belum menentukan awal bulan Ramadan, disatu sisi Tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Al Jalaliyah sudah menentukan awal bulan Ramadan jatuh pada Minggu (10/3/2024).
Dilansir dari Suara.com, jaringan media nasional Ketik.co.id, menurut salah satu jemaah Tarekat Naqsabandiyah, Syekh Muda Markum, penetapan awal bulan puasa tersebut sudah dihitung berdasarkan Hisab Qamariyah di Bandar Tinggi, Simalungun, Sumatera Utara.
"Iya, awal Ramadan pada hari Minggu 10 Maret 2024," katanya.
"Perhitungan seperti biasa dari hisab qamariyah,"imbuhnya.
Markum menambahkah Hisab Qamariyah sendiri adalah sistem matematika yang digunakan untuk mengukur usia bulan qamariyah, yang merupakan bulan Ramadan dalam kalender hijriyah.
Hisab Qamariyah merupakan metode penghitungan yang penting bagi Tarekat Naqsabandiyah dalam menentukan berbagai kegiatan ibadah seperti penentuan Ramadan dan Haji. Dengan jatuhnya awal Ramadan pada Minggu (10/3/2024), maka otomatis jemaah Tarekat Naqsabandiyah akan melaksanakan salat tarawih pada Sabtu (9/3/2024).
"Tarawih malam pertama di majelis pesantren tetap dibuat, setelah itu nanti (jemaah) mau ikut umum (masjid lain) ya gak apa-apa. Tapi awal Ramadan menurut kalender kita tetap kita kerjakan," tambahnya.
Untuk diketahui pemerintah sendiri hingga saat ini masih belum menentukan awal bulan Ramadan. Kementerian Agama baru akan menggelar sidang isbat pada Minggu (10/ 2024), untuk kemudian mencari kepastian pada kapan dimulainya bulan Ramadan.(*)