KETIK, BLITAR – Ada yang berbeda dari upacara di Alun-Alun Kanigoro Blitar pada Hari Sumpah Pemuda ke-95 tahun 2023 ini. Pemimpin upacaranya merupakan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Sabtu (28/10/2023).
Upacara diawali dengan persembahan lagu teatrikal dari Paduan Suara Unusa, dilanjutkan penampilan Tari Kolosal Jaranan Dor yang berisi 200 Penari dari Desa Wisata Semen kolaboarasi dengan SMPN 1 Gandusari, Kabupaten Blitar serta Drum band Genta Buana Brawijaya dari SMAN 5 Taruna Brawijaya Jawa Timur.
Gubernur Jatim, Khofifah saat memimpin upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda di Blitar, Sabtu (28/10/2023) (foto: Favan/ketik.co.id)
Selepas upacara, Gubernur Khofifah didampingi oleh Bupati Blitar Rini Syarifah berkeliling di area stan gelar produk IKM dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Blitar.
"Hari ini kita menggelar upacara Hari Sumpah Pemuda di Kab Blitar. Kita ingin napas keteladanan, perjuangan, kepahlawanan bisa tersampaikan dan diikuti keteladanannya. Bahwa tokoh muda pejuang kemerdekaan dari Blitar ada selain tokoh Proklamator Bung Karno, yaitu Soekarni" ujar Gubernur Khofifah.
Soekarni diketahui adalah pencetus usulan naskah kemerdekaan RI yang ditandatangani Soekarno-Hatta dengan atas nama bangsa Indonesia. Ditegaskan Gubernur Khofifah bahwa Soekarni Kartodiwirjo adalah pemuda kelahiran Blitar pada 14 Juli 1916.
"Soekarni adalah pemuda Blitar yang mengusulkan naskah proklamasi kemerdekaan yang ditandatangani Soekarno Hatta dengan mengatasnamakan bangsa Indonesia," ucapnya.
Khofifah menambahkan, tahun ini merupakan tahun ketiga Pemprov Jatim menggelar upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda di luar Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Sebelumnya, di tahun 2021 upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda dilaksanakan di Kabupaten Tuban. Hal ini tidak terlepas dari jejak atau peran dari Sugondo Djodjopuspito, tokoh pemuda tahun 1928 yang memimpin Kongres Pemuda Indonesia II yang menghasilkan isi Sumpah Pemuda.
"Setelah Tuban, pada tahun 2022 Madiun dipilih menjadi tuan rumah pelaksanaan upacara Hari Sumpah Pemuda ke-94. Alasannya, Madiun memiliki sosok pemuda pencetak sejarah yang berperan aktif dalam dua peristiwa yang menjadi tonggak sejarah nasional Manifesto 1925 dan Konggres Pemuda II," imbuh Khofifah.
Pertunjukan drum band saat upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda di Alun-Alun Kankab Blitar, Sabtu (28/10/2023) (foto: Favan/ketik.co.id)
Sosok tersebut adalah Prof Mr Sunario Sastrowardoyo, pemuda kelahiran Madiun 28 Agustus 1902 ini diketahui aktif sebagai pengacara. Ia membela para aktivis pergerakan yang berurusan dengan polisi Hindia Belanda.
Sunario merupakan penasihat panitia Kongres Pemuda II tahun 1928 yang melahirkan Sumpah Pemuda, di kongres tersebut, Sunario menjadi pembicara dengan makalah Pergerakan Pemuda dan Persatuan Indonesia.
"Kami sengaja menggelar peringatan Hari Sumpah Pemuda di luar Grahadi. Dan di Kabupaten Blitar ini adalah titik ketiga. Supaya setiap daerah itu memiliki gravitasi keteladanan dan kejuangan dalam mewujudkan cita cita besar membangun kesatuan bangsa," ucapnya.
Selain itu di kesempatan ini, Khofifah menyerukan seluruh pemuda untuk ambil bagian dan berkontribusi mewujudkan kemajuan bangsa mewujudkan Indonesia emas 2045.
"Pemuda adalah bagian dari kekuatan yang tak terhentikan dalam membangun bangsa, mari bersama-sama kita bergandengan tangan memberikan kontribusi terbaik kita untuk mewujudkan Indonesia emas 2045," pungkasnya.(*)