KETIK, SURABAYA – Puteri Indonesia Jatim Berbakat 2023, Gloria Vincentia Riyadi yang akrab dipanggil Gloria mengajak petani milenial untuk berkarya nyata. Menurut pemilik akun media sosial Instagram @gloriavincent, petani milenial adalah garda pangan dan aset suatu negara.
Sejak tahun 2020, Gloria mengelola bisnis keluarga di bidang pertanian. Ia memulai bisnis Serai Merah atau Serai Wangi bersama para petani di daerah Kabupaten Malang (Kepanjen) dan Kabupaten Blitar (Wates) dengan didukung oleh Perusahaan Umum Kehutanan Negara (Perhutani) Jawa Timur.
"Lalu kami membuka konsultasi gratis mengenai pertanian Serai Merah di Jantung Kota Malang tepatnya di Jalan Emas Nomor 33," lanjut Gloria.
Pada tahun 2022, Gloria mampu lulus sebagai salah satu StartUp Youth Entrepreneur Brawijaya (YEB) Universitas Brawijaya.
"Manfaat yang kami berikan kembali kepada petani rekanan adalah menyalurkan bibit gratis, pelatihan penanaman, dan memberikan harga hasil panen lebih tinggi dari pada melalui pengepul," imbuhnya.
Gloria menyebut tanaman Serai Merah atau Serai Wangi memiliki potensi besar, karena permintaan dunia yang masih cukup tinggi hingga saat ini.
"Konsumsi minyak Serai Wangi dunia mencapai 2.000-2.500 ton dan baru terpenuhi 50-60% saja. China sebagai negara produsen utama hanya
mampu memasok 600-800 ton per tahun. Sedangkan Indonesia baru dapat memenuhi 200-250 ton dari pemintaan minyak Serai Wangi per tahun," paparnya.
Artinya, Indonesia masih belum bisa memenuhi kebutuhan pasar dunia.. namun sangat disayangkan jika minyak Serai. Namun, Gloria berharap Indonesia bisa mengelola minyak tersebut agar menjadi produk turunan dan dapat meningkatkan harga jualnya.
"Harapannya agar Indonesia dapat mengekspor tidak hanya bahan mentah, namun juga produk turunan dari minyak Serai Merah. Untuk itulah kita hadir untuk membuat produk minyak Serai Merah berkualitas yang dapat dijangkau oleh masyarakat," lanjut Gloria.
Dijelaskan Gloria, pada umumnya daun Serai Merah melewati proses menyulingan, namun yang membuat produk ini berbeda adalah proses pemurnian minyak yang menggunakan sistem filtrasi bentonit.
"Sistem tersebut merupakan pemurnian minyak Serai Merah dengan metode adsorpsi dengan menggunakan bentonit sebagai penyerapnya," papar Gloria.
Proses itu dapat menghasilkan pemurnian minyak Serai Merah dengan bentonit yang sesuai mutu standar minyak. Minyak ini diberi nama Atsiria Citronella, yang merupakan singkatan dari Atsiri dan Cita, sementara Citronella adalah bahasa Inggris dari Serai.
"Atsiria memiliki arti agar dapat membawa sukacita, bahagia, dan
semua cita-cita kebaikan serta kesehatan bagi para penggunanya. Dengan adanya Industri kreatif ini dapat pula mendukung dan sejalan dengan arah pembangunan dan pencapaian 17 sasaran tujuan SDGs," tutupnya.(*)