KETIK, JAKARTA – Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo memaparkan visi misinya dalam debat capres pertama untuk Pemilu 2024, Selasa malam (12/12/2023). Namun, Mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut lebih banyak bercerita tentang perjalanannya ke berbagai pelosok Indonesia selama masa kampanye.
Ganjar mengaku ingin mendengarkan dan ingin melihat secara langsung apa yang dirasakan oleh rakyat. Sehingga dalam kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) yang digelar setiap lima tahun, harapan itu ada dan masuk dalam pikiran seorang pemimpin.
"Satunya pikiran, perkataan dan perbuatan ini sesuatu yang sungguh penting," ungkap Ganjar Pranowo.
Ia bercerita tentang kisah seorang pendeta di Merauke bernama Leo yang harus membantu persalinan seorang ibu karena tidak adanya fasilitas kesehatan. Karena itu, pasangan Ganjar-Mahfud akan membuat program satu desa satu puskesmas pembantu.
Ganjar juga menyampaikan harapan para guru di Aceh yang masih belum mendapatkan perhatian. Padahal peran mereka penting untuk membangun Indonesia hebat dengan SDM yabg unggul.
"Kita akan memperhatikan nasib para guru termasuk guru agama, insentif kepada mereka kita berikan agar mereka bisa mengajarkan budi pekerti yang luhur dengan moderasi agama yang ada," terang politisi PDI Perjuangan tersebut.
Ganjar juga menjanjikan internet gratis setelah mendengarkan keluhan para pemuda di NTB yang masih kesulitan mendapatkan akses internet. "Internet gratis untuk para siswa yang sedang bersekolah agar mereka punya kesamaan dengan kita semua yang ada di Jawa ini," tegasnya.
Adanya upaya pembungkaman terhadap kebebasan berekspresi juga menjadi perhatian Ganjar Pranowo. Ia menceritakan kisah ibu Sinta yang harus berhadapan dengan aparat karena menyampaikan pendapat serta Ketua BEM UI Melki Sedek Huang yang orang tuanya diintimidasi.
Semua hal itu kata Ganjar bisa dibereskan apabila pemerintahan bersih dan akomodatif. "Kita sikat korupsi itu tidak dengan kata-kata, (tapi) dengan keseriusan," pungkasnya.(*)