KETIK, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Staf Ahli Menteri Kominfo Bidang Teknologi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI Mochamad Hadiyana membuka Forum Smart City Nasional 2023 di ballroom Shangri-La Hotel, Senin (12/6/2023).
Acara itu dihadiri ribuan peserta dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk bupati dan wali kota dari berbagai penjuru Indonesia.
Pada kesempatan itu, Eri bekesempatan menyampaikan paparan terkait Smart City yang sudah diterapkan Kota Surabaya. Pasalnya, Surabaya sudah mulai menerapkan konsep ini sejak tahun 2002.
Untuk itu, Eri menjelaskan berbagai aplikasi dan sistem yang sudah diciptakan dan diterapkan oleh Pemkot Surabaya dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi warganya.
“Jadi, semua pelayanan di Surabaya sudah kita lakukan dengan berbasis elektronik, mulai dari perencanaan, perizinan dan semuanya sudah kita lakukan dengan elektronik,” tegasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa di ruang kerjanya kini sudah bisa memantau secara real times tentang warga miskin, angka stunting, capaian kinerja setiap Perangkat Daerah di lingkungan Pemkot Surabaya, dan serapan anggaran.
Bahkan, Kepala Perangkat Daerah dan camat serta lurah di Surabaya sudah menandatangani kontrak kinerja untuk berkomitmen mencapai target yang sudah ditetapkan Wali Kota Eri. “Semua itu bisa saya pantau karena semuanya sudah berbasis elektronik,” katanya.
Setelah pembukaan, Eri juga meneyebut Surabaya dipercaya menjadi tuan rumah Forum Smart City Nasional 2023 karena memang Surabaya adalah salah satu kota yang semua pelayanannya telah berbasis digital.
Ia juga sangat bersyukur dengan antusiasme dari berbagai daerah sangat tinggi, terbukti dengan adanya bupati dan wali kota yang langsung hadir ke lokasi acara untuk memastikan kepala dinasnya bisa bekerja sama dengan Pemkot Surabaya.
“Tadi saya juga sudah sampaikan bahwa saat ini sudah bukan waktunya antar daerah saling bersaing, bukan siapa yang terbaik di antara wilayah atau daerah, dan juga bukan untuk mengadopsi atau tidak, tapi ini sudah waktunya semua daerah bersatu untuk berubah menjadi lebih baik untuk masyarakat,” ujarnya.
Apalagi, yang sudah dilakukan oleh Surabaya itu menggunakan APBD yang merupakan uang negara. Oleh karena itu, Eri menilai saat ini sudah waktunya bergandengan tangan antar daerah, letakkan ego dan bergabung menjadi satu bagian dan bisa diterapkan di semua daerah.
“Jadi, kalau ada yang di Surabaya sudah berjalan, silahkan digunakan di daerah lainnya, begitu juga sebaliknya. Saya kapan hari ketemu Wali Kota Semarang, dan kita akan lakukan yang mereka lakukan. Semarang juga menggunakan apa yang ada di Surabaya,” tegasnya.
Di samping itu, Eri juga menyebut bahwa Forum Smart City yang digelar di Surabaya ini akan semakin memacu jajaran Pemkot Surabaya secara internal, sehingga ke depan terus berkomitmen tidak ada lagi kertas dalam pelayanan di Surabaya, tidak ada lagi pertemuan-pertemuan yang tidak melalui digital.
Makanya, ia meminta jajaran pemkot untuk bekerja di Balai RW, tidak hanya di kantor saja, karena kalau di Balai RW bisa membantu warga yang tidak bisa menggunakan aplikasi, karena saat ini semua pelayanan sudah digital semuanya.
“Selanjutnya, kita juga memberikan kepercayaan kepada masyarakat bahwa kita ini transparan. Waktu kita mengerjakan sesuatu itu sudah terukur. Tapi ada yang mengatakan, tidak semua orang bisa menggunakan internet, iya. Makanya orang pemkot itu ada di Balai RW,” kata Mantan Kepala Bappeko ini.
Eri sekali lagi berharap semua kabupaten dan kota memiliki kepentingan yang sama untuk kebaikan warganya, dan yang lebih penting lagi semuanya bersatu dalam menjalankan program dari Presiden dan Kementerian.
“Sekali lagi ini bukan untuk menjadi yang terbaik antar daerah, tapi yang terbaik adalah yang mau bekerja sama menjadi satu kekuatan besar demi kepentingan umat. Bukan satu daerah yang terbaik bagi daerah lainnya,” tegasnya.
Staf Ahli Menteri Kominfo Bidang Teknologi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI Mochamad Hadiyana mengatakan gerakan smart city yang dilakukan kali ini diharapkan dapat mempercepat pengembangan kota cerdas, kabupaten cerdas di Indonesia.
Oleh karena itu, ia berharap adanya kolaborasi dan sinergi antar kabupaten dan kota untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pengembangan smart city.
“Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada Bapak Wali Kota Surabaya beserta jajaran yang sudah memfasilitasi kegiatan nasional ini,” pungkasnya. (*)