KETIK, BATU – PJ Wali Kota Batu Aries Agung Paewai kerap kali mengenakan udeng Simo Bawono saat melakukan kegiatan. Udeng Simo Bawono merupakan nama dari udeng khas Kota Batu.
Salah satu udeng khas batu yang sering dipakainya adalah udeng buatan Sugeng Pribadi warga Jalan Pattimura Kelurahan Temas Kota Batu. Udeng buatan Sugeng terbuat dari batik ecoprint.
Batik ecoprint merupakan metode pembuatan batik dengan memanfaatkan pewarna alami. Seperti warna dari daun, akar atau batang yang diletakan pada sehelai kain.
Lantas apa filosofi udeng khas kota wisata ini?Sugeng Pribadi menjelaskan, ada tiga nilai filosofi dalam udeng Simo Bawono khas Kota Batu. Yaitu, Gunung Arjuna, Gunung Panderman dan pintu masuk Kota Batu.
"Gunung Arjuna dan Panderman adalah gunung yang ada di Kota Batu. Sedangkan palang Kota Batu sebuah simbol bahwa semua orang silahkan masuk ke kota batu untuk berwisata," jelasnya, Senin (5/6/2023).
Lebih Lanjut, pria yang akrab disapa Klemen ini menerangkan, udeng khas Kota Batu terdiri dari tiga bagian. Yaitu bagian runcing di belakang simbolisasi Gunung Arjuna. Bagian lipatan di sebelah kanan adalah simbolisasi gunung Panderman. Sedangkan lipatan sebelah kiri merupakan palang pintu masuk Kota Batu.
"Udeng Khas batu ada dua jenis. Yaitu arjunoan dan tutup liwet. Yang membedakan hanya dari penutupnya saja. Kalau arjunoan tanpa penutup kepala," tambah pemilik Gerai Batik Redsoga ini.
Udeng Simo Bawono ini dicetuskan oleh Sanggar Braja Kota Batu. Klemen mengemukakan, dia dapat lisensi untuk memproduksi udeng tersebut. Begitu juga perajin lainnya juga memiliki lisensi untuk membuat Udeng Khas Batu.
Pada awalnya udeng tersebut diproduksi hanya menggunakan kain batik tulis. Namun, di tangan Klemen, udeng itu dikreasikan dengan menggunakan bahan dari batik ecoprint. Bahkan, batik ecoprint diproduksi oleh Klemen. Mulai dari mencari bahan hingga pewarnaan ia kerjakan sendiri di rumahnya.
"Selain ramah lingkungan, batik ecoprint kan punya warna yang kalem dan alami. Ya karena dibuat dengan bahan bahan dari alam. Sehingga juga ramah terhadap lingkungan," lanjutnya.
Klemen memperkenalkan PJ Wali Kota Batu dengan Udeng buatannya, saat Aries menghadiri kegiatan di Kelurahan Temas. di saat yang sama, UMKM yang ada di kelurahan Temas dipamerkan dalam acara tersebut. Pada saat itulah PJ Wali Kota Batu mencoba memakai Udeng Simo Bawono dari ecoprint tersebut.
"Entah kenapa Pak PJ Wali Kota sepertinya suka dengan Udeng. Setiap ada kegiatan sering saya lihat pakai udeng. Kemarin beliau sudah pesan 6 udeng buatan saya," katanya.
Pemkot Batu, urai Klemen juga memiliki perhatian besar untuk mendorong kemajuan UMKM yang ada di Kota Batu. Salah satunya yaitu dengan memberikan ruang di Balai Kota Among Tani untuk mendisplay produk UMKM. Termasuk, Udeng Khas Kota Batu.
Udeng Khas Kota Batu dari batik ecoprint buatan Sugeng Pribadi. (Foto: Dok. pribadi Sugeng)
"Sehingga tamu yang datang ke balai kota bisa melihat langsung produk UMKM. Pak PJ Wali Kota juga sering memakai Udeng, secara tidak langsung beliau juga ikut mempopulerkan udeng ini," lanjutnya.
Selain di Kota Batu, Udeng buatan Klemen saat ini juga sudah merambah pasar nasional. Pesanan dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia pun kerap kali ia terima. Yang terbaru, sekarang ia sedang memproduksi 25 Udeng khas Kota Batu pesanan dari Kementerian Keuangan RI.
"Dalam satu bulan rata rata saya bisa memproduksi 50 udeng. Saya bandrol dengan harga Rp 225 ribu," ulasnya.(*)