KETIK, MAGETAN – Jumlah transaksi Program SMA Double Track meraup angka fantastis hingga Rp2,99 miliar per Agustus 2024.
Hal ini disampaikan langsung Ketua Program Double Track, M Zainul Asrori dalam acara Monitoring Evaluasi & Launching Layanan Financial DT Mart di SMAN 1 Karas, Magetan, Selasa, 10 September 2024.
Dalam sambutannya, Dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini mengatakan, sepanjang 2024 jumlah transaksi kegiatan Double Track meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya berkisar Rp2,4 miliar.
“Jumlah transaksi menjadi salah satu tolak ukur program ini. Di 2024 jumlahnya bertambah, per tadi malam sudah Rp2,99 miliar,” beber Asrori.
Ia memperkirakan angka ini bisa menembus Rp4 miliar hingga akhir tahun nanti. Sebab tahun ini pihaknya terus mendorong peningkatan pendapatan para siswa. Itu dengan memberikan Program Level Up untuk mengembangkan DT Mart dan meningkatkan keterampilan peserta didik di bidang bisnis digital.
“Di Level Up ini ada juga Giat DT sebagai pemacu pendapatan masing-masing Kelompok Usaha Siswa (KUS). Seperti saat event Festival Ramadan, 17 Agustus, dan seterusnya. Selama satu bulan Festival Ramadan, pendapatannya mencapai Rp600 juta. Sedangkan event 17 Agustus sekitar Rp250 juta,” terangnya.
Kedua event ini, sambung Asrori, menyumbang pendapatan cukup besar. Namun, tidak menutup kemungkinan event-event lain berpotensi sama. Contohnya saat perayaan wisuda.
“Targetnya Rp4 miliar karena ke depan masih ada beberapa event untuk menambah pendapatan. Jadi bisa meningkat lebih banyak,” imbuhnya pada Ketik.co.id.
M Zainul Asrori, Ketua Tim Double Track saat sambutan (Foto: Fatimah/Ketik.co.id)
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur sekaligus Penjabat (Pj) Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai yang hadir langsung di acara tersebut mengatakan. jumlah transaksi ini luar biasa. Sekolah-sekolah penyelenggara Double Track bisa menghasilkan angka fantastis dengan nilai ekonomi luar biasa
“Tidak pernah kita bayangkan, sekolah bisa menghasilkan uang yang sangat luar biasa. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami,” ungkapnya dalam sambutan.
Tidak hanya jumlah transaksi, program ini sukses membentuk kemandirian para alumni Double Track. Menurut pantauan Tim Double Track, dari total akumulasi tahun ini ada sekitar 5.800 siswa yang berwirausaha dan 8.716 siswa yang sudah bekerja.
Angka ini meningkat dari tahun sebelumnya sekitar 4.617 siswa yang wirausaha dan 6.645 yang sudah bekerja.
Tambahan informasi, Program SMA Double Track adalah inisiatif dari Dinas Pendidikan Jawa Timur bekerja sama dengan ITS untuk mengurangi angka pengangguran di Jawa Timur.
Didampingi 278 trainer dan 1.100 dunia industri (dudi) level Jawa Timur maupun sekolah, 8.000 siswa dari 28 kabupaten se-Jawa Timur dibekali beberapa keterampilan wirausaha. Seperti tata boga, tata busana, tata rias hingga multimedia agar mereka siap bersaing selepas lulus sekolah.
Kini, para peserta Program Double Track sudah memiliki ratusan produk unggulan yang 8 di antaranya terdaftar di E-Catalog.