KETIK, SURAKARTA – Fakta baru pemilihan Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) periode 2023-2028 terungkap. Dugaan kecurangan proses pilrek semakin menguat setelah sumber terpercaya dari kalangan internal satu per satu berani angkat bicara.
Sebelumnya, sumber yang enggan disebut namanya mengungkap adanya strategi dari kubu Hasan Cs (Wakil Ketua MWA UNS) yang memanfaatkan Peraturan MWA No 2 tahun 2020 tentang Pendelegasian Wewenang dari Ketua MWA kepada Wakil Ketua MWA.
Terbaru, ada dugaan pertemuan para pemegang hak suara di salah satu hotel di Solobaru, Sukoharjo. Pertemuan intern tersebut diduga kuat untuk menguatkan suara kepada calon tertentu.
"Pertemuannya menjelang pilrek. Bukti-bukti siapa saja yang hadir di hotel, lengkap,” tegasnya,
Sumber ini menjelaskan siapa pun calon yang terpilih menjadi rektor, tidak ada persoalan. Asalkan prosesnya dilakukan dengan baik dan benar.
Sumber tersebut menyoroti pernyataan Wakil Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UNS Prof Hasan Fauzi yang pada jumpa pers 22 November lalu menyebut tidak ada pertemuan pemegang hak suara di hotel mendekati hari H pemilihan rektor.
Kala itu, Hasan menyebut, pihaknya hanya mengumpulkan semua calon rektor dan wakil rektor di Pengging, Boyolali untuk menggelar doa bersama agar pelaksanaan pemilihan rektor berjalan lancar.
Dilansir Jawa Pos Radar Solo, sumber tersebut mengantongi nama-nama yang hadir dalam pertemuan di hotel. Tercatat 16 nama yang 11 di antaranya merupakan anggota MWA pemegang hak suara dalam pemilihan calon rektor.
Mereka tercatat sebagai tamu hotel setempat pada 9 November lalu atau dua hari sebelum pemilihan rektor yang digelar 11 November 2022.
Sumber tersebut tidak bisa memastikan apakah dalam pertemuan pemegang hak suara di hotel tersebut ada intervensi yang bertujuan memenangkan calon rektor tertentu.
Sementara itu, dikonfirmasi Kamis (15/12/2022) terkait adanya bukti pertemuan anggota MWA UNS di hotel, Hasan mengatakan, pertemuan digelar di Hotel Grand Mercure, Solobaru, Sukoharjo pada 9-10 November.
Namun sebatas pertemuan anggota komisi III MWA UNS yang bertugas untuk monitoring dan evaluasi (monev) kinerja rektor. Adapun yang dinilai adalah kinerja Prof Jamal Wiwoho, rektor UNS masa bakti 2019-2023.
Artinya, lanjut Hasan, pertemuan tersebut tidak ada kaitannya dengan pemilihan rektor masa bakti 2023-2028.
“Tidak ada itu, (karantina anggota MWA). Tim monev komisi III (MWA UNS) membicarakan persiapan penilaian kinerja rektor yang akan berlangsung di Lombok. Jadi itu harus dirapatkan dulu dan disusun sedemikian rupa dan kebetulan dilaksanakan di akhir tahun,” kata Hasan seperti dilansir Radar Solo, Jumat (16/12/2022).
Sumber membantah dengan tegas bahwa penjelasan Hasan tidak masuk akal. Sebab, jarak antara pertemuan di hotel dengan agenda di Lombok masih jauh. Kegiatan di lombok masih digelar 23 November 2022. (*)
Fakta Baru Pilrek UNS: Pemegang Hak Suara Dikumpulkan di Hotel Jelang Pemilihan
Editor: Irwansyah
17 Desember 2022 07:10 17 Des 2022 07:10