KETIK, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah akhirnya buka suara soal pertemuan yang dibahas dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gerindra Ahmad Muzani di Sriwijaya Room, Hotel Sheraton Surabaya pada Senin(3/4/2023) lalu.
Pertemuan itu digelar sehari setelah Ketua Umum DPP Prabowo Subianto mengadakan silaturahmi politik dengan empat ketua umum partai politik pendukung pemerintah yang dihadiri Presiden Jokowi di kantor DPP PAN, Minggu (2/4/2023).
Karena itu banyak yang berspekulasi pertemuan Khofifah dan Ahmad Muzani yang ditemani Ketua DPD Gerindra Jatim Anwar Sadad itu juga silaturahmi politik.
Apakah Prabowo akan melamar Khofifah menjadi calon wakil presiden dari koalisi besar yang 'direstui' Presiden Jokowi itu?
Wacana koalisi besar itu merupakan penggabungan Koalisi Indonesia Bersatu (Golkar, PAN, PPP) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (Gerindra dan PKB).
Saat ditanya topik yang dibahas dalam 'silaturahmi politik 75 menit' tersebut, Gubernur Khofifah itu menjawab pertemuan itu sekedar silaturahmi.
"Masyaallah, silaturahmi rek, wis rek," kata Khofifah kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi usai menerima Deputy Ambassador The Embassy of the Kingdom of the Netherlands in Indonesia to East Java di Gedung Negara Grahadi, Selasa (4/4/2023).
Meski didesak untuk mengungkapkan hasil pertemuan keempat kalinya dengan petinggi Gerindra itu, ketua umum Muslimat NU empat periode tetap tak menjawab dengan terang benderang.
"Awakmu iki loh. Wis rek ayo rek, suwun rek. (Kalian ini loh. Sudah teman-teman, ayo, terima kasih)
Suwun-suwun rek. rek. Lho sampean wis ngomong silaturahim, wis lah, suwun rek. (Terima kasih, kalian sudah ngomong silaturahmi, sudahlah, terima kasih)," ujarnya dengan logat Jawa Timurannya.
Bila ada yang berspekulasi Khofifah bakal menjadi pilihan koalisi besar mendampingi Prabowo, bukan suatu kebetulan karena track record politik arek Wonocolo ini mulus tanpa cacat.
Selain itu, komunikasi politik dengan partai politik lain bagus. Tak hanya itu, sebagai ketua umum Muslimat NU empat periode, dia memiliki basis massa yakni muslimat dan warga NU.
Alumnus Fisip Unair ini memulai karier dari ormas Islam sebagai ketua umum Muslimat NU 4 periode. Setelah itu terjun ke dunia politik, Khofifah yang masih muda dipercaya menjadi Pimpinan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPR RI (1992–1997), Pimpinan Komisi VIII DPR RI (1995–1997), Anggota Komisi II DPR RI (1997–1998), wakil ketua DPR RI (1999).
Selain itu, ibu empat anak ini pernah menjadi Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa MPR RI (1999), ketua Komisi VII DPR RI (2004–2006)
Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa MPR RI (2004–2006) dan Anggota Komisi VII DPR RI (2006). Sedangkan jabatan politis yang pernah diembannya di antaranya Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan (1999–2001),
Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (1999–2001), Menteri Sosial Kabinet Kerja (2014–2018) dan terakhir Gubernur Jawa Timur mulai 2019 hingga sekarang.
Pertemuan Khofifah dengan petinggi Gerindra ini merupakan kali keempat dalam setahun terakhir. Sebelumnya, pada Februari lalu Prabowo dan Khofifah sempat bertemu di Restoran De Soematra, Surabaya.
Lalu, Idul Fitri 2022 Prabowo mengunjungi Gedung Negara Grahadi yang disambut langsung oleh Khofifah.
Pada Februari 2022, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani juga bertandang ke Gedung Negara Grahadi bersama jajaran pengurus Gerindra Jatim. Pertemuan terakhir, Khofifah dengan Ahmad Muzani di Hotel Sheraton Surabaya, Senin (3/4/2023). (*)