KETIK, BATU – Agus Sujito, seniman patung asal Desa Bulukerto Kecamatan Bumiaji Kota Batu menggelar pameran tunggal di Galeri Raos mulai 31 Agustus 2024 hingga 8 September 2024 mendatang.
Dalam pameran tersebut, Agus menampilkan 7 karya yang dituangkan dalam 16 patung. Dikatakannya, fiberglass masih menjadi media pilihannya karena media ini biasa digunakan dan mampu mengakomodasi seluruh gagasannya.
"Pameran tunggal saya bertajuk Deadline is Dead. Karena selama ini kreativitas saya dibatasi oleh karya-karya pesanan pelanggan," katanya, Senin, 2 September 2024.
Menurut Agus, dalam pameran tunggal patung pertama tersebut, ia ingin benar-benar mengejawantahkan dengan suka cita tentang kediriannya yang dituangkan dalam karya patung.
Karena Agus akan benar benar mengekpresikan pikirannya sendiri. Seperti karya patung yang dibiarkan seperti belum selesai atau proses akhir pewarnaan sengaja dibuat tidak sempurna atau serapi pewarnaan seperti ketika menggarap patung pesanan.
"Jadi melalui pameran ini, saya merasa bebas berekspresi meluapkan pikiran," jelasnya.
Lebih lanjut, Agus menyampaikan, secara teknis media fiberglass sangat luwes untuk menyerupai apapun. Bahkan bisa dikondisikan citranya menjadi karakter benda lain, seperti bernuansa logam, plastik, kayu bahkan benda berkesan empuk.
"Di karya ini ada yang setengah jadi, ada yang rusak. Enggak papa karena saya melepaskan ekspresi. Karena selama ini saya membuat patung bukan karya pikiran sendiri," tegasnya.
Agus Sujito, warga Desa Bulukerto Kecamatan Bumiaji Kota Batu seorang perupa anggota Pondok Seni Batu yang menggunakan media patung dari fiberglass. Sudah banyak patung yang dihasilkannya. Kebanyakan dia membuat patung berdasar pesanan (commision artwork).
Seperti untuk kebutuhan wahana wisata maupun kepentingan lembaga di berbagai kota. Sehingga tentu bentuk patung yang dikerjakan harus sesuai dengan permintaan pembutuh.
Agus dikenal sebagai ahli membuat patung berbahan fiber. Saat ini ia juga sedang mengerjakan pesanan patung hewan dari wisata yang berkonsep peternakan.
Agus memiliki latar belakang sebagai seorang seniman lukis yang telah banyak menghasilkan karya. Kenekatannya membuat patung muncul saat ia menerima pesanan dari Jatim Park 1. Ia mengakui, dari situlah ia belajar membuat patung terutama patung berbahan fiber.
"Basic saya seniman lukis. Untuk membuat patung saya belajar dari teman-teman. Lihat acuan dari teman dan buku. Di Jatim Park itu saya sambil belajar mengenal patung berbahan fiber," tegasnya.(*)