KETIK, BLITAR – Elim Tyu Samba, kader milenial dari Partai Gerindra yang diusung untuk menjadi Bakal Calon Wakil Wali Kota (Bacawawali) Blitar dalam Pilkada 2024 mendapat respons positif dari masyarakat.
Elim yang masih muda dinilai dapat mengembangkan potensi generasi milenial demi kemajuan Kota Blitar.
"Saya senang jika ada perwakilan anak muda dalam Pilkada mendatang. Karena sekarang wayahe cah nom tampil (saatnya anak muda unjuk gigi). Kita butuh pemimpin yang mengerti kemauan dari anak-anak muda," ungkap Eka, salah satu warga Kecamatan Sananwetan, Kota blitar, Selasa (23/7/2024).
Elim hampir dipastikan akan mendapatkan rekom dari DPP Partai Gerindra setelah hari ini dipanggil ke Jakarta.
"Kemungkinannya 80 persen. Kami terus berupaya agar rekom bisa turun ke kita. Insyaallah dalam waktu dekat diputuskan," ujar Elim saat ditemui di rumahnya.
Wanita kelahiran tahun 1995 itu menjelaskan bahwa keberangkatan dirinya ke DPP sekaligus dalam rangka konsolidasi partai.
"Mungkin secara resmi, untuk rekomnya, insyallah dalam waktu dekat," jelas alumni SMAN 1 Kota Blitar ini.
Tahun ini, Elim baru menginjak usia 29 tahun. Sebagai perwakilan generasi milenial, Elim dinilai membawa semangat kaum muda yang kritis, inovatif, dan melek akan perkembangan zaman.
Nilai-nilai inilah yang akan ia bawa untuk membuat Kota Blitar semakin maju.
"Sebagai milenial, saya siap untuk memajukan Kota Blitar dengan pemikiran-pemikiran yang kritis dan inovatif," lanjutnya.
Meski terbilang pendatang baru, Elim dinilai cukup matang dalam dunia politik. Terbukti pada kiprahnya dalam Pileg 2024 lalu.
Sebagai caleg DPR RI dari Gerindra, Elim mampu memperoleh sekitar 44 ribu suara di dapil Dapil Jawa Timur VI (Tulungagung, Kabupaten/Kota Blitar, Kabupaten/Kota Kediri).
Elim juga dikenal sebagai sosok yang aktif dalam organisasi. Saat ini dia masih aktif dalam organisasi sayap Partai Gerindra, Tunas Indonesia Raya (Tidar) dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin).
"Sektor pendidikan akan jadi prioritas saya. Anak-anak muda di Kota Blitar harus melek pendidikan, teknologi, dan informasi. Itu akan jadi modal penting bagi kemajuan suatu daerah," pungkas alumni Universitas Brawijaya Malang ini.(*)