KETIK, JAKARTA – Menyusul pengumuman sikap dan deklarasi oleh berbagai universitas terkait pemilu 2024 mendatang, Aliansi BEM Banten Bersatu ikut bersuara. Civitas Akademika Banten yang terdiri dari 42 kampus se-Banten menyerukan agar masyarakat menjaga persatuan dan kesatuan.
Koordinator Aliansi BEM Banten Bersatu Abdul Aziz mengatakan Pemilu 2024 merupakan ajang mencari pemimpin terbaik bangsa, yang akan meneruskan kepemimpinan Presiden Indonesia.
Pihaknya juga menolak adanya ujaran kebencian, provokasi, hoaks, dan isu SARA yang saat ini tengah marak jelang pelaksanaan pemilu 2024.
"Rakyat Indonesia saat ini sudah cukup cerdas untuk memilih siapa pemimpinnya dan suara rakyat akan menentukan siapa pemimpin terbaik yang dicintai oleh rakyat," kata Koordinator Aliansi BEM Banten Bersatu Abdul Aziz, Sabtu (3/2/2024).
Hal senada disampaikan BEM Universitas Setia Budhi Rangkas Bitung. Bahkan, mereka menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Republik Indonesia.
Terutama dalam melewati masa-masa sulit saat pandemi Covid-19 menyerang. Pemerintah telah bekerja dengan baik dan sigap dalam menanggulangi pandemi yang terjadi beberapa waktu lalu.
"Walau tidak menutup kemungkinan ada kekurangan, akan tetapi Pemerintah Republik Indonesia banyak berjasa bagi bangsa dan negara," kata Ketua BEM Universitas Setia Budhi Rangkas Bitung Faisal Hidayatullah.
ForumAkademisi Al-Khairiyah juga ikut menyuarakan aspirasi mereka. Forum Akademisi Al-Khairiyah mengapresiasi Presiden RI Joko Widodo yang telah banyak berjasa bagi bangsa Indonesia.
Walaupun masih banyak terdapat kekurangan, namun tidak menutup realita bahwa pemerintahan di bawah Presiden Joko Widodo telah meraih banyak kemajuan bagi bangsa.
"Presiden ke-7 Bapak Joko Widodo merupakan seorang negarawan yang telah banyak berjasa bagi Indonesia. Di bawah kepemimpinan beliau, Indonesia telah banyak melakukan lompatan kemajuan," kata Wakil Rektor Al-Khairiyah Ahmad Munji.
Ahmad menuturkan menjelang pemilu 2024 mendatang diharapkan masyarakat tetap dapat menjaga persatuan dan kesatuan. Walaupun mungkin terdapat perbedaan dalam pilihan namun jangan jadikan hal tersebut memecah bangsa Indonesia.
"Walau berbeda pilihan, tetap jaga persatuan," pungkasnya.(*)