KETIK, MALANG – Industri perhotelan di Indonesia sempat dihebohkan dengan peretasan akun Google Bisnis. Rupanya, peretasan tersebut juga menimpa 34 hotel yang ada di Kota Malang.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang, Agies Basoeki mengaku telah menerima laporan dari anggotanya yang mengalami peretasan. Hotel level melati hingga bintang empat turut menjadi korbannya.
"Di akun Google Bisnisnya kan ada alamat contact person, itu diganti ke peretas. Logonya tetap, tapi rekeningnya pun diubah pakai rekening dia (peretas). Jadi ketika dihubungi masuk ke dia bahkan merekayasa, di akun itu bisa mengubah-ubah. Seperti terkena hack gitu," ujar Agoes, Rabu (14/8/2024).
Laporan peretasan tersebut telah ia terima sejak 11 Agustus 2024 lalu dan telah ditindaklanjuti bersama PHRI Jawa Timur dengan melaporkan pada Bareskrim dan Polda Jatim. Dari 34 hotel yang diretas terdapat dua hotel yang sampai pada proses pemesanan.
"Tapi kita belum pastikan itu sudah bayar atau belum karena kebanyakan bayarnya saat check in. Belum ada laporan kerugian, tapi mungkin di kota lain sudah ada karena kejadiannya tidak hanya di Kota Malang," lanjutnya.
Agoes telah meminta Hotel IT Asosiation Kota Malang untuk memantau dan mewaspadai setiap transaksi maupun akun masing-masing hotel. Kasus tersebut juga telah diinformasikan kepada Disporapar dan Diskominfo Kota Malang.
"Kalau di kelompok kami itu namanya ada Hotel IT Association. Jadi IT-nya hotel-hotel itu punya kelompok sehingga mereka harus mewaspadai. Ketika ada tahu diubah, langsung dikembalikan seperti sedia kala," tambahnya.
Untuk menghindari kerugian bagi hotel dan tamu, ia meminta agar hotel tidak menggunakan nomor WhatsApp untuk berkomunikasi maupun melakukan pemesanan. Menurutnya transaksi dapat dilakukan melalui nomor telepon hotel langsung.
"Transaksi harus dilakukan dengan nomor rekening bank dengan nama hotel sendiri. Juga harus dicek transaksinya, apakah betul-betul tidak masuk," tegasnya.(*)