KETIK, JEMBER – Kemajuan teknologi tidak bisa dipungkiri lagi. Gadget menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Namun berdampak buruk bagi kesehatan jiwa jika sudah kecanduan.
Seperti halnya yang dialami dua remaja kakak beradik di Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember. Karena kecanduan bermain gawai, gadis berinisial EW (19) dan laki-laki inisial SA (17) mengalami depresi.
“Iya gara-gara hape (handphone), main game. Sudah lama (depresi), ada 4 tahunan yang perempuan dan yang laki-laki 1 tahunan,” kata KM, ibu kedua anak tersebut pada Selasa (7/5/2024).
KM menceritakan, kedua anak remajanya sebelumnya normal seperti anak pada umumnya. Kegiatan sehari-hari mereka tetap belajar di sekolah bahkan mengaji.
Baru setelah lulus Sekolah Dasar, anaknya hanya bermain gawai sampai lupa waktu dari pagi sampai malam. Bahkan mengurung diri di kamar asik bermain sendiri, keluar hanya untuk makan dan mandi.
“Main game Mobile Legend sama TikTok-an. Baru tahunya setelah anak saya ini tidak mengenal orangtuanya. Siapa kamu, aku gak punya ibu, gitu katanya. Begitu juga bapaknya,” urainya.
Karena muncul gejala depresi seperti itu, kedua remaja tersebut kemudian dibawa ke Puskesmas terdekat. Kemudian dirujuk ke Poli Kesehatan Jiwa di Rumah Sakit Daerah dr. Soebandi, Patrang.
“Dikasih obat syaraf, kadang telat karena gak punya uang buat nebus obat. Jadinya sekarang dibantu puskesmas,” tuturnya.
Sementara, petugas Kesehatan Jiwa Puskesmas setempat, Ali Winoto menyampaikan, jika anak perempuan itu sempat mengalami depresi karena jadi korban bullying ketika duduk di bangku kelas 2 SMP.
“Sedangkan adiknya yang laki-laki, karena kecanduan main gadget akhirnya juga dirujuk. Ibunya sendiri menghubungi anak saya yang satunya sakit juga, katanya. Ya dirujuk juga,” katanya.
Untuk saat ini, keduanya masih dalam pengawasan pihak puskesmas. Termasuk pengambilan obat dari rumah sakit yang dibantu oleh Puskesmas, karena orangtuanya sudah lansia dan kurang mampu.(*)