KETIK, SIDOARJO – Dinamika politik Kabupaten Sidoarjo terus menghangat. Menjelang Pilkada Sidoarjo 2024 mendatang, sejumlah lembaga survei telah meneropong tokoh-tokoh yang potensial tampil dalam perhelatan politik 5 tahunan tersebut. Tokoh perempuan mungkin tampil.
Sejumlah nama tokoh terungkap dalam perbincangan hangat yang digelar Forum Wartawan Sidoarjo (FORWAS) bersama lembaga survei. Ada pula perwakilan organisasi mahasiswa dari berbagai kampus di Sidoarjo. Diskusi bertajuk Tadarus Jurnalistik itu diadakan di Balai Wartawan Sidoarjo pada Rabu malam (3/4/2024).
Siapakah tokoh yang berpotensi muncul sebagai calon bupati dan wakil bupati Sidoarjo pada Pilkada 2024? Direktur Media Survei Indonesia Nanang Haromain dan Direktur ARCI Baihaki Siraj memaparkan hasil teropongan mereka.
Saat memulai paparannya, Nanang Haromain menyajikan dinamika dan evaluasi penyelenggaraan pemilu nasional serta persoalan yang muncul dalam pelaksanaan pemilu. Dia menekankan pentingnya pemilu yang baik. Pemilu yang berkualitas diawali dari penyelenggara yang berintegritas.
”Dengan penyelengaara yang berkualitas dan berintegritas, malpraktik dalam penyelenggaraan pemilu bisa dicegah dan dihindari,” kata Nanang Haromain.
Untuk soal pileg dan pilkada, Komisioner KPU Sidoarjo (periode 2014-2019) itu mengungkapkan bahwa selama empat kali pemilu dan pilkada terakhir di Sidoarjo, PKB selalu mendominasi. Menjadi pemenang pemilu. Suaranya selalu menguasai Parlemen Sidoarjo dengan perolehan kursi tertinggi. Basis NU tetap menjadi representasi PKB.
Siapa saja calon yang bakal muncul? MSI telah menyebutkan beberapa tokoh. Nama Gus Muhdlor atau Bupati Ahmad Muhdlor Ali masih menduduki posisi teratas. Gus Muhdlor menjadi pilihan 29,2 persen responden.
H Subandi yang notabene ketua DPC PKB Sidoarjo 22,5 persen, anggota DPR RI dari Gerindra Rahmat Muhajirin (RM) mendapat 21 persen, Achmad Amir Aslichin (Mas Iin) 19,9 persen. Persentase pilihan itu untuk dianggap dapat mengukur tingkat elektabilitas calon jika hanya dilakukan untuk empat kandidat.
Bila survei dilakukan untuk nama-nama secara acak dan jika Pilkada Sidoarjo dilakukan saat ini, ada lebih banyak nama yang muncul. Sebagian justru berasal dari kalangan luar partai politik. Seperti nama Ketua PC NU KH Zainal Abidin dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Dr Bahrul Amig.
Yang teratas tetap Gus Muhdlor (22,6 persen), Subandi (15,5 persen), RM (13,8 persen), Bambang Haryo Sukartono atau BHS (11,7 persen), Mas Iin (8,2 persen), Bahrul Amig (4,1 persen), Adam Rusdi (3,9 persen), Ketua DPRD Abah Usman (3,2 persen), Ketua PC NU KH Zainal (3,2 persen), dan mantan pejabat Pemprov Jatim Dr Hudiono (3,1 persen).
”Survei dilakukan pada 19 sampai 29 Maret 2024 dengan 800 responden di seluruh Sidoarjo,” terang Nanang Haromain.
Sementara itu, Baihaki memaparkan hasil survei ARCI yang menampilkan figur-figur hampir mirip dengan survei MSI. Namun, ARCI menyebutkan satu nama yang tidak kalah potensial. Dia adalah anggota DPRD Jatim Anik Maslachah. Kalau Anik dicalonkan, daya pikatnya sangat tinggi. Bisa menyamai Gus Muhdlor. Kalau ternyata masih kalah, PKB mungkin akan kembali ke formasi lama. GM dan Subandi.
”Kami memperhatikan kemungkinan PKB mencalonkan Mbak Anik Maslacah, bergantung hasil survei terbaru nantinya seperti apa,” kata Baihaki.
Menurut Baihaki, PKB Sidoarjo tidak akan tinggal diam mempersiapkan diri menghadapi Pilkada 2024. PKB juga pasti mencari strategi yang tepat. Agar dominasinya di Kabupaten Sidoarjo tetap terjaga. Di sisi lain, Partai Gerindra terlihat siap dan PDI-P bisa menjadi kunci.
”Salah langkah, PKB akan terlepas dari kepemimpinan 25 tahun,” ungkap Baihaki.
Dia berpendapat, kekuatan pusat belum tentu juga bisa dibawa ke daerah. Dominasi dalam Pilpres 2024 juga belum tentu akan terjadi lagi di Sidoarjo. Dalam sejarahnya, di Sidoarjo, kekuatan merah dan hijau selalu berseberangan. Hal itu akan menentukan peta Pilkada 2024 mendatang (*)