KETIK, SURABAYA – Reni Astuti sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya mengunjungi secara langsung warga yang pada Sabtu dini hari tempat tinggalnya terbakar di kawasan Kecamatan Tegalsari Kota Surabaya.
Dia meninjau bagaimana upaya Pemerintah Kota Surabaya menangani dampak kebakaran di daerah tersebut pada Sabtu siang.
"Saya memantau bahwa korban warga Kota Surabaya yang mayoritas adalah MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) berada dalam kondisi baik, mendapat penanganan yang baik dan cepat," katanya.
Reni mengatakan bahwa kebakaran menghanguskan tiga rumah warga dan tujuh rumah kontrakan serta berdampak pada 14 keluarga.
Warga yang tempat tinggalnya terbakar, menurut dia, untuk sementara mengungsi di Balai Rukun Warga.
"Bantuan-bantuan seperti sandang, pangan, dan papan sementara di Balai RW ini agar bisa terpenuhi. Terkait kelayakan penampungan, saya kira juga perlu mendapat perhatian dari Pemkot," kata dia.
Reni mengatakan bahwa Pemerintah Kota Surabaya sebaiknya memfasilitasi pengurusan dokumen kependudukan warga yang rumahnya terbakar.
Selain itu, Reni juga menilik kondisi anak-anak di pendopo trauma healing. Ia bersama tim DP3A-PPKB Surabaya mendampingi langsung para bocah-bocah itu, tampak saat dijumpai mereka tengah asyik dengan kegiatan menggambar dan mewarnai.
Reni memberi arahan agar dalam hal ini psikologi para keluarga khususnya anak-anak perlu diperhatikan. Sementara itu, bagi warga yang tengah menjalani perawatan di rumah sakit juga dipastikan agar tidak dikenakan biaya.
Prinsipnya kebutuhan dasar dapat dipastikan selesai. Terlebih lagi untuk anak-anak agar tidak terganggu untuk bersekolah. Sejumlah bantuan peralatan sekolah termasuk tas, sepatu, dan seragam pun telah tersedia di lokasi pengungsian.
“Penanganan sementara sudah dilakukan secara sigap. Intinya moga-moga juga warga terbantu dan tersolusi untuk kebutuhan tempat tinggal selanjutnya,” terangnya.
"Terima kasih pada semua pihak, yang telat turut membantu. DPRD Surabaya akan memberikan perhatian dan mengawal," tambah Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya. (*)