KETIK, SURABAYA – DPRD Surabaya terus melakukan pelestarian misalnya dengan mengajak masyarakat di Kota Surabaya untuk merawat aksara jawa.
Hal ini dilakukan untuk terus melestarikan budaya Jawa misalnya dengan menggunakan aksara Jawa agar warisan dari bangsa ini tidak pudar oleh zaman.
Salah satunya seperti yang dilakukan oleh mahasiswa UPN Vetaran Jawa Timur (Jatim) menuliskan aksi Jawa di atas kain sepanjang 10 meter dan lebar 1 meter
Mereka menuliskan nama mereka masing-masing dengan menggunakan aksara Jawa dan mereka menggunakan aplikasi salin berbahasa Jawa yang sangat memudahkan mereka.
Wakil Ketua DPRD Surabaya AH Thony pun mengaku bangga dengan semangat generasi milenial yang mau melestarikan aksara Jawa. Ia bumi ingin mengajak lebih masih kaum milenial untuk membumikan aksara Jawa.
"Kita senang dan menyambut baik, ada kelompok mahasiswa yang menginisiasi, mendukung untuk menulis aksara Jawa bareng," kata AH Thony dalam keterangannya, Rabu (1/11/2023).
AH Thony menyampaikan apresiasinya terhadap kepedulian mahasiswa UPN Veteran sebagai bentuk merawat aksara Jawa.
"Semangat Sumpah Pemuda 28 Oktober kemarin ditunjukkan dengan kepedulian merawat aksara Jawa. Mereka harus menjadi pelopor mencintai negerinya sendiri dengan budaya asli," katanya
Tidak hanya itu, Thony juga menekankan pentingnya generasi muda untuk mengetahui produk-produk budaya leluhur, serta mendukung upaya pelestarian dan pengembangan budaya Jawa.
Dalam era teknologi yang semakin canggih, AH Thony juga mengajak untuk memanfaatkan teknologi dalam upaya pendidikan dan pelestarian budaya.
"Membumikan aksara Jawa penting dalam rangka menjaga aksara-aksara di Nusantara agar tidak hilang, sehingga jati diri bangsa ini masih terjaga dengan baik," jelas Thony.
AH Thony berharap kalangan lain semakin proaktif memperkenalkan sekaligus membumikan aksara Jawa. Bila kali ini dilakukan oleh kalangan milenial, maka ia berharap kalangan generasi Z juga turut serta melestarikan aksara Jawa.
"Harapan kami nantinya juga dapat menembus generasi Z. Kalau hal ini sudah dilakukan dengan baik oleh kalangan milenial, maka untuk bertransformasi ke generasi z akan lebih mudah," ujar Thony.
Kemudian kritik, saran, dan masukan dari publik menjadi sebuah materi bagi DPRD Surabaya untuk merumuskan strategi membumikan aksara Jawa di Surabaya.
"Semua ini wujud kecintaan terhadap kemajuan Indonesia," tandas AH Thony. (*)