KETIK, BATU – DPRD Kota Batu menganggarkan Rp 3.3 miliar untuk pembangunan di Kali Paron Desa Bumiaji Kota Batu Jawa timur. Hal itu disampaikan Ketua DPRD Kota Batu Asmadi usai menerima audiensi perwakilan aksi damai warga Desa Bumiaji, Jumat (22/12/2023).
Menurut Asmadi, anggaran tersebut nantinya untuk membuat tanggul dan dam di Kali Paron. Hal itu sebagai langkah antisipasi banjir yang kerap terjadi di Desa Bumiaji.
"Tadi ada komunikasi dua arah yang baik saya kira ini kepentingan nya hanya untuk mengatasi banjir. Solusi nya kita menganggarkan 3.3 M untuk membenahi saluran Kali Paron supaya tidak terjadi banjir lagi," katanya.
Dikatakan Asmadi, anggaran tahun ini untuk pembangunan saluran sungai di Desa Sidomulyo. Melalui aksi damai itu, Pemerintah Desa Bumiaji meminta untuk dianggarkan pembangunan Kali Paron di tahun 2024.
"Alhamdulillah, warga masyarakat menyampaikan kepada wakilnya di DPR. Sekarang kan bantuan masih di Desa Sidomulyo yang di Desa Bumiaji belum. Pemerintah Bumiaji meminta untuk dianggarkan juga," jelasnya.
Wakil Ketua I DPRD Kota Batu Nurrohman menambahkan, ada dua rekomendasi yang dihasilkan dalam audiensi tersebut. Yang pertama, mengidentifikasi penyebab banjir, itu penting karena tindakan pasca banjir pasti dilakukan oleh pemerintah.
Yang kedua, tentang penanganan pasca banjir. Yaitu Kali Paron perlu ada tindakan kongkrit untuk pembangunan misalnya tanggul dan dam.
"Yang anggaran diproyeksikan 3,3 milyar itu yang diajukan masyarakat melalui kepala desa Bumiaji. Ini harus menjadi komitmen pemerintah kota batu untuk sungguh mengidentifikasi penyebab banjir itu sendiri," jelasnya
Ditempat yang sama, Kepala Desa Bumiaji Edy Suyanto menyatakan, pihaknya menyepakati proyeksi pembangunan Kali Paron tersebut. Pembangunan Kali Paron untuk mengantisipasi banjir terjadi di Dusun Beru Desa Bumiaji.
"Tadi kami minta jangka pendek di tahun 2024 ini, yang mana dampak banjir ini tidak ke dusun beru. Sungai Paron. Alhamdulillah hasil hearing disepakati dengan anggaran 3,3 miliar," ujarnya.
Menurut Edy Warga Bumiaji merasa jenuh karena mulai 2015 sampai 2023 banjir terus melanda wilayah mereka saat musim hujan. Yang terbaru, dua Minggu lalu banjir lumpur luapan dari Sungai Paron menerjang Desa Bumiaji.
"Kami menyalurkan aspirasi mendorong pemerintah supaya secepatnya merealisasikan pembangunan untuk mencegah banjir yang ada di sungai Paron," tegasnya.(*)