KETIK, BATU – DPRD Kota Batu mengusulkan kepada Pemkot Batu untuk segera melakukan pengadaan alat Early Warning Sistem (EWS) banjir.
Wakil Ketua l DPRD Kota Batu, Nurochman menyatakan warga sering kali was-was terjadi banjir ketika hujan lebat mengguyur Kota Batu.
Seperti di Dusun Beru, Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Hampir setiap tahun terjadi banjir akibat luapan sungai Paron.
"BPBD sudah memiliki EWS tapi untuk mendeteksi longsor dan gempa. Saya menyarankan supaya EWS dialokasikan untuk mendeteksi banjir juga," terangnya, Rabu (3/1/2023).
Menurutnya Desa Bumiaji sering terjadi banjir saat hujan lebat. Terutama, banjir yang disertai lumpur dan material kayu. Sehingga membuat kondisi psikologis warga terganggu. Mereka selalu was-was saat hujan turun dengan intensitas cukup tinggi.
"Ketika ada gerakan debit air yang mulai tinggi, alat ini berfungsi sehingga tidak ada keterlambatan antisipasi warga seperti apa," jelasnya.
Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Kota Batu Agung Sedayu mengatakan bahwa, pihaknya mengupayakan pengadaan Alat Early Warning Sistem (EWS) banjir pada tahun 2024. EWS tersebut untuk mendeteksi dini potensi banjir bandang yang kerap terjadi di Kota Batu.
“Targetnya tahun ini, kalau tidak bisa ya tahun depan. Tapi yang pasti, kami juga sudah menggandeng perguruan tinggi untuk mengembangkan EWS banjir tersebut,” katanya
EWS itu, jelasnya Agung untuk mengukur ketinggian air. Kalau muka air di daerah hulu sudah setinggi batas maksimal, EWS akan memberikan sinyal ke alat yang ada di daerah hilir. Sehingga, masyarakat bisa waspada dan mengantisipasi sebelum banjir datang.
"EWS sekitar Rp 150 juta peralat. Ada titik-titik ideal untuk dipasang EWS banjir yaitu di Pusung Lading dan Kali Ledok kawasan Gunung Arjuno," ujarnya.(*)