KETIK, NGANJUK – Tim Penmas Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya (UB) menggelar Workshop tentang Penulisan Karya Ilmiah bagi guru Bahasa Inggris tingkat SMA yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Inggris se-Kabupaten Nganjuk, Kamis (6/7/2023).
Kegiatan yang diikuti 67 guru Bahasa Inggris ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para guru dalam penguasaan publikasi karya ilmiah, serta mendongkrak profesionalisme guru MGMP Bahasa Inggris melalui pelatihan penulisan karya ilmiah dan publikasi artikel.
Tim Penmas FIB UB diketuai oleh Dr. Esti Junining, S.Pd.,M.Pd, dengan anggota Syariful Muttaqin, S.Pd.,MA, Ph.D, dan Ismatul Khasanah, S.Pd., M.Pd.,M.Ed.,Ph.D.
Dalam upaya Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), pemerintah melalui Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permen RB) No 16 Tahun 2016 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya menyebutkan bahwa PKB dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya adalah publikasi ilmiah.
Puluhan guru Bahasa Inggris se-Nganjuk mengikuti Workshop Penulisan Karya Ilmiah oleh Dosen FIB Universitas Brawijaya (UB).
Namun di lapangan, Dr. Rita Amalisa, Ketua MGMP Bahasa Inggris Kabupaten Nganjuk dan Kepala SMAN 2 Nganjuk, mengungkapkan bahwa anggota MGMP Bahasa Inggris dan guru bidang mata pelajaran lainnya di Nganjuk masih menemukan kesulitan dalam bidang penulisan artikel ilmiah terutama alur penerbitan naskah.
"Masih ditemukan kesulitan para guru untuk mempublikasikan artikel ilmiah meraka. Kita sangat terbaru dengan pelatihan oleh para dosen FIB UB ini," kata Rita.
Esti Junining selaku narasumber menyampaikan materi tentang penelitian tindakan kelas (PTK). Ia menjelaskan bahwa PTK adalah metode penelitian yang berfokus pada perbaikan pembelajaran di kelas melalui tindakan yang direncanakan, dilaksanakan, diamati, dan direfleksikan.
"PTK merupakan alat penting bagi guru dan siswa untuk mengidentifikasi masalah pembelajaran dan mencari solusi yang tepat. Dengan PTK, guru dapat meningkatkan keterampilan mengajar dan pengelolaan kelas, sementara siswa dapat memperoleh pengalaman pembelajaran yang lebih baik," jelasnya.
Esti menerangkan, ada beberapa contoh metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus, di antaranya adalah perencanaan, pelaksanaan, pengumpulan data, analisis data dan refleksi.
Beberapa manfaat penelitian tindakan kelas, lanjut Esti, yakni membantu guru memahami masalah pembelajaran di kelas secara mendalam.
Puluhan guru Bahasa Inggris se-Nganjuk mengikuti Workshop Penulisan Karya Ilmiah oleh Dosen FIB Universitas Brawijaya (UB).
Tak hanya itu, penelitian tindakan kelas juga dapat meningkatkan keterampilan mengajar dan pengelolaan kelas, dan memberikan solusi yang tepat untuk permasalahan pembelajaran.
"Selain itu, penelitian tindakan kelas juga bisa memperbaiki kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa. Poin ini juga penting untuk memfasilitasi pengembangan profesionalisme guru," bebernya.
Sementara itu, Ismatul Khasanah membawa materi tentang cara memiliki jurnal bereputasi. Ia mengajak peserta untuk memahami pentingnya memilih jurnal bereputasi.
"Penting karena jurnal tersebut telah melalui proses seleksi dan evaluasi yang ketat," ucap Ismatul.
Ia menyebut publikasi dalam jurnal bereputasi menunjukkan bahwa penelitian telah dipilih berdasarkan kualitas, metode ilmiah yang baik, dan keandalan temuan.
"Ini memberikan validitas dan kredibilitas yang tinggi terhadap penelitian," pungkasnya. (*)