KETIK, TEGAL – Sebanyak 681 peserta mengikuti pengobatan gratis yang digelar Djarum Foundation dan Yayasan Bangun Sehat Indonesiaku (YBSI) di Ponpes Nurul Hikmah, Jalan Tuwel, Krajan Barat, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal.
Bupati Tegal yan juga Pengasuh Ponpes Nurul Hikmah, Dra. Hj. Umi Azizah, MA. mengapresiasi kegiatan yang digelar di pondoknya, sekaligus wilayahnya.
"Mari kita manfaatkan kesempatan yang baik ini untuk memeriksa kesehatan warga masyarakat sekitar ponpes bersama para kiai, ustaz, ustazah, pengurus pondok, dan para santri,'' tutur Umi Azizah.
Founder YBSI, dr.Hisnindarsyah Sp.KL mengatakan, program pelayanan medis masyarakat ini merupakan upaya sinergitas YBSI dan Djarum berupa sumbangsih sosial yang fokus pada upaya peningkatan kesehatan masyarakat khususnya di sekitar pesantren.
"Pelayanan medis ini sebagai upaya peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat sekitar pondok pesantren, termasuk para santri, pengurus, dan pengasuh pondok pesantren,'' ujar Hisnindarsyah, Minggu (24/9/2023).
Selain itu, Hisnindar juga mengapresiasi dukungan Pemkab Tegal, Djarum Foundation serta para santri Pesantren, Nurul Hikmah.
Termasuk juga Perhimpunan Dokter Umum Nadhdatul Ulama (PDNU), yang diinsiasi langsung oleh Sekda Tegal yang juga Pengurus PDNU Jateng.
Ketua Umum YBSI Virly Mavitasari, menjelaskan bahwa pada kegiatan kali ini, selain pemeriksaan kesehatan umum dan pemeriksaan gigi, juga dilakukan pemeriksaan laboratorium sederhana dan pembagian obat gratis.
Pelayanan kesehatan gratis yang diberikan oleh YBSI yang berkolaborasi dengan Djarum Foundation. (Foto: Dok. YBSI)
Pada kegiatan ini, paling banyak ditemukan warga menderita penyakit darah tinggi/ hipertensi, penyakit kulit dan masalah pada gigi.
Selain kuratif juga memberikan edukasi berupa preventif sehingga nantinya warga dapat mencegah terjadinya penyakit tersebut.
"Dalam pelayanan medis ini kami melibatkan sebanyak 35 tenaga kesehatan. Kami akan mengubah idiom yang salah, yang selama ini melekat di pondok pesantren, bahwa santri itu tekena penyakit kulit, panuan, kudisan," ujarnya.
Menurut Virly, di era sekarang ini justru dirinya bertekad menciptakan santri yang tampan, santri keren, yakni santri bersih dan sehat. (*)