KETIK, SURABAYA – Dinas Perpustakaan Kearsipan Jawa Timur (Disperpusip Jatim) memiliki sarana prasarana yang cukup lengkap untuk mendukung penyandang disabilitas.
Fasilitas yang ramah difabel membantu mengintegrasikan penyandang disabilitas ke dalam masyarakat, mengurangi isolasi sosial, dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Pelayanan yang tepat dapat meningkatkan kemandirian penyandang disabilitas dan memungkinkan mereka untuk melakukan aktivitas sehari-hari tanpa selalu bergantung pada bantuan orang lain.
Kepala Dinas Perpusip Jatim Ir Tiat S. Suwardi MSi menjelaskan, ada beberapa fasilitas yang tersedia mulai dari guilding block dari awal jalan masuk, parkir khusus disabilitas, toilet khusus, musala dan ruang baca fasilitas khusus.
"Ruangan ini kita buat dengan bimbingan teman-teman disabilitas yang meminta agar ruangan bacanya tidak terpisah dengan yang lain, dengan fasilitas yang lengkap," jelasnya pada Ketik Media.
Fasilitas yang tersedia untuk disabilitas. (Foto: Shinta Miranda/Ketik.co.id)
Selain itu, ada fasilitas teknologi bantu seperti komputer NVDA yang dilengkapi dengan huruf braille, juga alat bantu dengar yang dilengkapi dengan tab untuk menunjang bahasa isyarat.
"Jadi nanti orang tersebut datang, lalu ada pendamping tersendiri untuk menemani para disabilitas agar menemukan buku atau informasi yang dicari," jelasnya.
Adanya fasilitas yang lengkap untuk penyandang disabilitas membuat Disperpusip Jatim mendapat penghargaan dari Kemenpan dan Kantor Berita Antara.
"Perpustakaan berbasis inklusi sosial. Tidak hanya buku, ada ruang untuk kelompok rentan, alhamdulillah tahun lalu mendapat penghargaan dari Kemenpan dan Antara," terang Tiat.
Menurutnya, mengedepankan kenyamanan pembaca menjadi hal utama dari Disperpusip Jatim sehingga menyediakan gazebo literasi, ruang baca anak, ruang laktasi dan co-working space.
Maka dari itu, perpustakaan menyediakan buku asli dan digital agar masyarakat yang datang mendapat pengalaman dan keahlian.
"Sehingga dia bisa memecahkan masalahnya atau menghasilkan produk untuk peningkatan kualitas hidupnya, selain itu di atas itu ada inkubasi literasi, tidak hanya tempat buku saja," pungkas Tiat. (*)