KETIK, SURABAYA – Penumpukan penonton saat keluar dari Gelora Bung Tomo (GBT) menunggu shuttle bus, membuat Dinas Perhubungan mengevaluasi kejadian pada Pembukaan Piala Dunia U-17, Jumat (10/11/2023) lalu.
Hal ini terjadi karena banyak penonton yang keluar bersama serta shuttel bus tidak bisa bergerak menunggu tamu VVIP berangkat.
"Saat pemberangkatan banyak orang yang mau menunggu. Namun saat pulang, banyak masyarakat yang buru-buru untuk pulang dan kembali ke rumah lebih cepat," beber Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya, Tunjung Iswandaru, Minggu (12/11/2023).
Untuk memgantisipasi kejadian serupa, pada pertandinga Senin (13/11/2023), Dishub Surabaya bekerja sama dengan Satlantas Polrestabes Surabaya untuk tidak mengeluarkan penonton terlebih dahulu.
Feeder menjadi salah satu shuttle bus yang disiapkan Pemkot Surabaya, Minggu (12/11/2023). (Foto:Khaesar/Ketik.co.id)
Hal ini agar penonton tidak menumpuk di tempat parkir. "Pengalaman kemarin ini karena memang banyak masyarakat menumpuk di tempat parkir. Akhurnya shuttle bus kesulitan untuk keluar," bebernya.
Tunjung mengaku sudah mengerahkan sekitar 160 unit Shuttele Bus untuk mengangkut penonton kembali. Namun karena banyak penonton keluar bersamaan ini, yang membuat terjadi kepadatan di parkir "Dari yang direncanakan 110 unit shuttle bus kami tambah menjadi 160 unit," terangnya.
Namun permasalah tersebut sudah teratasi setelah arus lalu lintas sudah mulai normal. "Jadi kemarin kami sudah maksimal untuk pengangkutan penonton," terang Tunjung. (*)